Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Ganda Krisis Iklim: Ancaman Nyata bagi Perempuan dan Anak-Anak

Kompas.com - 22/07/2024, 21:25 WIB
Perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender membahayakan perempuan dan anak. (shironosov/Getty Images)Perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender membahayakan perempuan dan anak.
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Perubahan iklim bagaikan pedang bermata dua.

Di satu sisi, krisis ini menyerang bumi dan seluruh umat manusia. Di sisi lain, dampaknya tidak terdistribusi secara adil.

Lebih memprihatinkannya lagi, perubahan iklim memperparah ketidaksetaraan gender yang sudah ada, dan menjerumuskan perempuan dan anak-anak ke jurang kerentanan yang lebih dalam.

Ironisnya, perempuan dan anak justru menjadi kelompok yang paling menderita akibat perubahan iklim.

Beban ganda ini memperbesar kesenjangan gender dan menghadirkan ancaman serius bagi kehidupan, kesehatan, dan keselamatan mereka.

Rentan Jadi Korban Bencana Alam

Melansir dari PARAPUAN, ketika bencana terjadi perempuan mempunyai peluang yang lebih kecil untuk bertahan hidup dan lebih besar kemungkinannya untuk terluka.

Misal saja menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), perempuan dan anak-anak 14 kali lebih besar berisiko meninggal dunia. 

Temuan BNPB menunjukkan bahwa 60-70 persen korban bencana adalah perempuan dan anak-anak serta orang lanjut usia.

Baca Juga: Viral di TikTok Man VS Bear, Kenapa Perempuan Memilih Beruang daripada Laki-Laki?

Misalnya korban tsunami Aceh yang terbanyak adalah ibu yang meninggal bersama anaknya.

Atau pada bencana Cylone di Bangladesh tahun 1991, total korban 14.000 (90 persen perempuan).

Maupun ketika terjadi badai Katrina di Amerika Serikat, sebagaian besar korban adalah ibu-ibu Afro-American beserta anak-anaknya.

Kekerasan Berbasis Gender di Pengungsian

Ketika terjadi perubahan iklim, perempuan dan anak perempuan menghadapi peningkatan kerentanan terhadap segala bentuk kekerasan berbasis gender.

Termasuk kekerasan seksual terkait konflik, perdagangan manusia, pernikahan anak, dan bentuk kekerasan lainnya.

Bukan hanya soal ancaman keselamatan, perempuan juga rentan menjadi korban kekerasan berbasis gender di tempat pengungsian bencana.

Melansir The Conversation, pada kejadian tsunami dan gempa di Palu tahun 2019, tercatat ada 57 laporan kasus kekerasan berbasis gender.

Baca Juga: TikTok Lakukan Ini Ketika Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat 4 Kali Lipat

Adapun kasus-kasus tersebut berupa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, perkawinan anak, dan perkawinan paksa di 10 kamp pengungsian.

Bahkan ironisnya lagi, sebuah studi yang dilakukan Universitas Indonesia menunjukkan ada hubungan yang erat antara tingginya bencana alam dan perkawinan anak.

Perkawinan anak dipercayai sebagai salah satu bentuk strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi keluarga akibat bencana, yaitu dengan mengurangi “jumlah mulut yang harus diberi makan”.

Dampaknya adalah perempuan dan anak perempuan semakin sulit mengakses pertolongan dan bantuan, sehingga semakin mengancam penghidupan, kesejahteraan dan pemulihan mereka, serta menciptakan lingkaran setan kerentanan terhadap bencana di masa depan.

Akses terhadap Sumber Daya Alam

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perempuan menyumbang 45 sampai 80 persen dari produksi pangan di negara-negara berkembang.

Perubahan iklim yang mengganggu pola tanam dan ketersediaan air dapat mengancam ketahanan pangan dan meningkatkan beban kerja perempuan.

Karena memang, perempuan seringkali lebih bergantung pada sumber daya alam seperti air dan kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangga.

Namun selama masa kekeringan dan curah hujan yang tidak menentu, perempuan pekerja di sekor pertanian dan penyedia barang utama, harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pendapatan dan sumber daya bagi keluarga mereka.

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Anak di Tengah Perubahan Iklim yang Tak Menentu

  

Dengan kata lain, perubahan iklim mengganggu akses terhadap sumber daya alam, yang ironisnya memaksa perempuan untuk melakukan perjalanan lebih jauh dan bekerja lebih lama untuk mendapatkan sumber daya alam tersebut.

Kondisi ini dapat membatasi waktu mereka untuk mendapatkan pendidikan, mencari nafkah, dan kegiatan penting lainnya.

Hal ini memberikan tekanan tambahan pada anak perempuan, yang seringkali harus meninggalkan sekolah untuk membantu ibu mereka mengatasi beban yang semakin meningkat.

Terbatasnya akses terhadap sumber daya alam, perempuan dan anak yang lebih rentan jadi korban bencana hingga kekerasan berbasis gender saat bencana terjadi hanyalah segelintir contoh kecil dari dampak perubahan iklim terhadap ketidaksetaraan gender.

Penting untuk diingat bahwa ketidaksetaraan gender merupakan faktor yang memperkuat dampak negatif perubahan iklim.

Dengan menyadari kaitan ini dan berupaya mewujudkan kesetaraan gender, kita tidak hanya dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan merata.

Namun juga memberdayakan perempuan untuk menjadi pemain kunci dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua orang.

(*)

Baca Juga: Krisis Iklim Berdampak Besar pada Perempuan, Ini yang Bisa Kita Lakukan

Sumber Parapuan

Terkini Lainnya
Wujudkan Rumah Impian, Kini Ada Layanan Desain dan Furnitur Custom Tanpa Perlu ke Showroom
Wujudkan Rumah Impian, Kini Ada Layanan Desain dan Furnitur Custom Tanpa Perlu ke Showroom
PARAPUAN
Bukan Sekadar Kopi, Coffeehouse Ini Hadirkan Konsep Hangat di Bogor
Bukan Sekadar Kopi, Coffeehouse Ini Hadirkan Konsep Hangat di Bogor
PARAPUAN
Pijat Ibu dan Bayi, Perawatan Sederhana yang Punya Banyak Manfaat
Pijat Ibu dan Bayi, Perawatan Sederhana yang Punya Banyak Manfaat
PARAPUAN
Wisata dan Wellness Jepang Makin Mudah Digapai di Japan Festival BSD City 2025
Wisata dan Wellness Jepang Makin Mudah Digapai di Japan Festival BSD City 2025
PARAPUAN
Gadai BPKB Mobil di SEVA, Dana Cair Cepat Tanpa Harus Serahkan Kendaraan
Gadai BPKB Mobil di SEVA, Dana Cair Cepat Tanpa Harus Serahkan Kendaraan
PARAPUAN
Bukan Olahraga Biasa, Komunitas Ini Mengedepankan Networking dan Lifestyle
Bukan Olahraga Biasa, Komunitas Ini Mengedepankan Networking dan Lifestyle
PARAPUAN
DPLK dan Dana Pensiun, Langkah Cerdas untuk Hidup Mandiri di Hari Tua
DPLK dan Dana Pensiun, Langkah Cerdas untuk Hidup Mandiri di Hari Tua
PARAPUAN
One Stop Solution untuk Perempuan Urban Aktif, Ini Rekomendasi Gym Premium Wajib Coba
One Stop Solution untuk Perempuan Urban Aktif, Ini Rekomendasi Gym Premium Wajib Coba
PARAPUAN
Solusi Multifungsi, Satu Alat Ini Bisa Meremajakan Kulit, Pigmentasi, dan Lesi Vaskular
Solusi Multifungsi, Satu Alat Ini Bisa Meremajakan Kulit, Pigmentasi, dan Lesi Vaskular
PARAPUAN
Ini Spidol Warna Favorit Seniman dan Pemula yang Jadi Kunci Kreasi Tanpa Batas
Ini Spidol Warna Favorit Seniman dan Pemula yang Jadi Kunci Kreasi Tanpa Batas
PARAPUAN
Bangun Budaya Kerja Positif, Dibimbing Bantu Perusahaan Kembangkan Soft Skill Karyawan
Bangun Budaya Kerja Positif, Dibimbing Bantu Perusahaan Kembangkan Soft Skill Karyawan
PARAPUAN
Memaksimalkan Potensi UMKM Perempuan dengan Business Matching Strategis di C4C Summit
Memaksimalkan Potensi UMKM Perempuan dengan Business Matching Strategis di C4C Summit
PARAPUAN
Butuh Dana Cepat? Berikut 5 Cara Menentukan Pinjaman Online yang Legal dan Aman
Butuh Dana Cepat? Berikut 5 Cara Menentukan Pinjaman Online yang Legal dan Aman
PARAPUAN
Kampanye Growing Hearts with Nova Ubah Topik First Bra Menjadi Percakapan Sehat
Kampanye Growing Hearts with Nova Ubah Topik First Bra Menjadi Percakapan Sehat
PARAPUAN
Gerakan Hearts Beyond With Stylo Dorong Remaja Memahami Pentingnya First Bra
Gerakan Hearts Beyond With Stylo Dorong Remaja Memahami Pentingnya First Bra
PARAPUAN
Langkah Cerdas Atur Keuangan untuk Siapkan Pensiun Tenang Tanpa Drama
Langkah Cerdas Atur Keuangan untuk Siapkan Pensiun Tenang Tanpa Drama
PARAPUAN
Mengatasi Gelombang Panas, Ini Rekomendasi AC dengan Teknologi Udara Segar Generasi Baru
Mengatasi Gelombang Panas, Ini Rekomendasi AC dengan Teknologi Udara Segar Generasi Baru
PARAPUAN
Mengenal Tiga Makanan Western Favorit Lidah Indonesia, Ada Apa Saja?
Mengenal Tiga Makanan Western Favorit Lidah Indonesia, Ada Apa Saja?
PARAPUAN
Akselerasi Industri Kecantikan, Brand Lokal O.TWO.O Beradaptasi dengan Tren Global
Akselerasi Industri Kecantikan, Brand Lokal O.TWO.O Beradaptasi dengan Tren Global
PARAPUAN
Senjata Baru E-commerce: Cara Pinterest Mengubah Inspirasi Visual Jadi Transaksi
Senjata Baru E-commerce: Cara Pinterest Mengubah Inspirasi Visual Jadi Transaksi
PARAPUAN
Berdaya Ekonomi dari Rumah, Ini Pentingnya Perempuan Mahir Digital
Berdaya Ekonomi dari Rumah, Ini Pentingnya Perempuan Mahir Digital
PARAPUAN
Ingin Berlibur di Malaysia? Ini Itinerary Liburan 3 Hari dan 7 Hal Seru yang Wajib Dicoba!
Ingin Berlibur di Malaysia? Ini Itinerary Liburan 3 Hari dan 7 Hal Seru yang Wajib Dicoba!
PARAPUAN
Peralatan Rumah Tangga Pintar Pilihan Jennifer Coppen, Ada Garansi 1 Tahun Ganti Baru
Peralatan Rumah Tangga Pintar Pilihan Jennifer Coppen, Ada Garansi 1 Tahun Ganti Baru
PARAPUAN
Kisah Pimple Patch, dari Kebiasaan Bangsawan hingga Jadi Sahabat Perempuan Modern
Kisah Pimple Patch, dari Kebiasaan Bangsawan hingga Jadi Sahabat Perempuan Modern
PARAPUAN
Pinjaman Praktis dengan Jaminan BPKB di Adira Finance
Pinjaman Praktis dengan Jaminan BPKB di Adira Finance
PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau