Parapuan.co - Di tengah hiruk pikuk dunia digital, media sosial bukan lagi sekadar platform untuk bersosialisasi, melainkan telah bertransformasi menjadi medan pertempuran utama bagi bisnis untuk menjangkau target audiens mereka.
Fenomena ini melahirkan sebuah peluang bisnis yang kian digemari dan menjanjikan, yaitu agensi media sosial. Pertumbuhan pesat pengguna media sosial di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang mendorong popularitas bisnis ini.
Bagaimana tidak, jutaan masyarakat Indonesia aktif berinteraksi di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, hingga X (dulu Twitter) setiap harinya. Kondisi ini menciptakan pangsa pasar yang sangat besar bagi bisnis untuk mempromosikan produk atau jasa mereka.
Peluang manis ini pun tak disia-siakan oleh Armaya Doremi, seorang perempuan berani asal Medan yang telah tujuh tahun tinggal di Boston, Amerika Serikat. Pada tahun 2024 lalu, ia berani meninggalkan kariernya yang sudah mapan di negeri Paman Sam, seperti TikTok dan Lilly’s Fresh Pasta, untuk membangun bisnis agen media sosial sendiri.
Dinamai AYAMRA MEDIA, bisnis agensi media sosial yang dibangunnya selama satu tahun terakhir ini mendapatkan respon yang baik di industri Boston. “Alhamdulillah, kalau di Boston, AYAMRA MEDIA sudah dikenal,” ungkapnya.
Ia melayani beragam klien dari berbagai sektor, mulai dari hospitality (hotel dan restoran), organisasi nirlaba, koki top, real estat, politisi, hingga pusat kebugaran, termasuk pemerintahan di Boston. Kepercayaan ini terbukti nyata, di mana AYAMRA MEDIA selalu menjadi mitra pilihan untuk acara-acara yang diadakan oleh Pemerintah Boston.
“Mereka minta Armaya untuk bantu eksposur event yang mereka lakukan,” terangnya.
Khusus Pemerintah Boston juga selalu meminta AYAMRA MEDIA untuk membantu mereka, dalam mengkampanyekan Kota Boston sebagai Kota untuk Semua Orang.
“Karena mereka melihat AYAMRA MEDIA kerjanya bagus. Jadi pemerintah mau terlibat dan membantu Armaya sebagai pebisnis untuk berkembang. Jadi kita sama-sama helping each other,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Bisnis Pengolahan Sampah INGRAM
Berkat kapasitasnya yang kuat di bidang media sosial, Armaya tak hanya dipercaya untuk mengelola konten, tetapi juga sering diminta menjadi pembicara di berbagai acara.
Misalnya, Pemerintah Boston yang meminta ia untuk mengisi workshop mengajarkan para pelaku usaha skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tentang bagaimana mengelola media sosial dan membuat konten yang tepat sesuai kebutuhan usaha mereka.
“Jadi Pemerintah Boston punya program untuk memberdayakan UMKM. Jadi aku salah satu UMKM yang memang dipekerjakan, dibantu dan dipromosikan oleh pemerintah,” sambung Armaya.
Agensi media sosial Armaya telah menangani puluhan klien dalam kurun waktu satu tahun. Untuk mengimbangi laju pertumbuhan bisnisnya yang cepat, Armaya kini didukung oleh empat karyawan, dengan anggota tim yang berdomisili di Boston dan Indonesia, semuanya berkebangsaan Indonesia.
“Kenapa aku mau memperkerjakan orang Indonesia karena pengen giving back bagi bangsa ini dengan membantu membuka lowongan pekerjaan,” kata Armaya.
Sebagai bukti lain dari kesuksesannya dalam membangun bisnis ini, Armaya juga sering diundang sebagai dosen tamu di berbagai universitas ternama, termasuk Hult International Business School, Northeastern University, dan Suffolk University.
”Saya telah melihat peluang bisnis di media sosial, saat masih studi S2 dan telah menjadi komitmenku untuk menjadi leader di industri media,” tukas perempuan lulusan Northeastern University, Amerika Serikat dengan jurusan Corporate and Organizational Communication.
Pencapaian yang diraih Armaya hari ini tidak diraih dengan mudah. Ketekunan dan kegigihan membawanya sampai fase ini.
(*)
Baca Juga: Mengenal 4 Tokoh Perempuan Inspiratif di Dunia Pendidikan Memperingati Hardiknas