Parapuan.co - Dalam kehidupan, kita selalu berharap yang terbaik, tetapi juga harus bersiap untuk kemungkinan terburuk. Salah satu "kemungkinan terburuk" yang paling ditakuti adalah didiagnosis menderita penyakit kritis.
Risiko penyakit kritis dapat datang secara tiba-tiba tanpa mengenal usia maupun latar belakang seseorang.
Penyakit seperti kanker, serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal tidak hanya mengancam kesehatan dan kehidupan, tetapi juga dapat menjadi malapetaka finansial yang merusak stabilitas keuangan keluarga. Di sinilah peran asuransi penyakit kritis menjadi sangat penting.
Banyak orang menganggap asuransi kesehatan yang sudah ada cukup untuk menghadapi biaya pengobatan. Namun, seringkali asuransi kesehatan standar memiliki batasan, seperti plafon yang tidak mencukupi atau tidak menanggung biaya non-medis yang timbul akibat penyakit kritis.
Biaya ini bisa mencakup biaya perawatan lanjutan, biaya modifikasi rumah agar sesuai dengan kebutuhan pasien, biaya pengasuh, hingga hilangnya pendapatan karena ketidakmampuan untuk bekerja.
Ketika kondisi tersebut terjadi, dampaknya tidak hanya terasa pada fisik, tetapi juga pada kestabilan keuangan keluarga yang harus menanggung biaya pengobatan hingga kebutuhan sehari-hari.
Dampak dari kondisi ini melampaui fisik, secara langsung mengguncang keuangan keluarga yang harus menanggung beban biaya pengobatan dan biaya hidup sehari-hari. Seiring dengan meningkatnya tantangan kesehatan, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya perlindungan finansial juga semakin berkembang.
Untuk menjawab kebutuhan ini, kini tersedia berbagai produk perlindungan, termasuk yang berlandaskan prinsip syariah. Dengan berfokus pada tolong-menolong dan transparansi, produk-produk ini memberikan solusi yang selaras dengan nilai-nilai Islam dalam menghadapi risiko.
Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-31, PT Asuransi Takaful Keluarga meluncurkan produk inovatif bernama Takaful Perlindungan Kritis.
Baca Juga: 4 Fondasi Keuangan Penting untuk Hadapi Risiko Penyakit Kritis
Peluncuran yang berlangsung pada Kamis (14/8) di Graha Takaful Indonesia ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menyediakan perlindungan finansial yang berlandaskan prinsip syariah.
Tujuan dari inisiatif ini adalah memberikan perlindungan finansial di tengah risiko penyakit kritis. Karena kondisi ini berpotensi mengancam kestabilan keuangan rumah tangga, produk perlindungan ini hadir sebagai solusi yang relevan untuk membantu masyarakat melewati masa-masa darurat kesehatan.
“Perjalanan 31 tahun Takaful Keluarga merupakan bukti nyata bahwa prinsip syariah dapat menjadi solusi perlindungan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Operasional PT Asuransi Takaful Keluarga, Penny Hikmahwati.
Produk ini memberikan santunan tunai bagi peserta yang didiagnosis menderita penyakit kritis. Santunan tersebut dapat digunakan untuk menutupi biaya pengobatan atau kebutuhan sehari-hari, memastikan peserta bisa fokus sepenuhnya pada pemulihan tanpa harus khawatir masalah finansial.
“Dengan peluncuran Takaful Perlindungan Kritis, kami ingin menghadirkan ketenangan pikiran bagi masyarakat, karena risiko penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kondisi finansial keluarga,” tambah Penny.
Sejak didirikan pada 1994 sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah pertama di Indonesia, Takaful Keluarga selalu mengedepankan semangat tolong-menolong.
Hadirnya produk Takaful Perlindungan Kritis menegaskan kembali komitmen perusahaan dalam menghadirkan perlindungan yang profesional, amanah, dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat.
Dikenal sebagai pionir asuransi jiwa syariah di Indonesia, PT Asuransi Takaful Keluarga berkomitmen menjadi perusahaan terdepan dalam pelayanan, operasional, dan pertumbuhan bisnis syariah.
Komitmen ini diwujudkan dengan menghadirkan berbagai produk inovatif berprinsip syariah yang bertujuan memberikan perlindungan komprehensif bagi keluarga di Indonesia.
(*)
Baca Juga: Investasi Terbaik untuk Diri: Menata Money Habit di Tengah Ancaman Penyakit Kritis