Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Industri Jabodetabek Berubah, Kelangkaan Lahan Picu Eksodus ke Wilayah Baru

Kompas.com - 07/09/2025, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar lahan industri di kawasan Jabodetabek berada di persimpangan jalan.

Di tengah permintaan yang terus meningkat, pasokan lahan di kantong-kantong industri tradisional mulai menipis.

Kondisi ini memicu pergeseran dramatis, di mana minat investor kini beralih ke area-area baru yang menawarkan lahan lebih luas dan harga lebih kompetitif.

Baca juga: Jadi Kota Industri, Ini 5 Rumah Murah di Kota Pekanbaru untuk Pekerja

Menurut Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, meskipun total penjualan di paruh pertama 2025 lebih rendah dibanding tahun lalu, tanda-tanda pemulihan sudah terlihat jelas, terutama pada kuartal kedua yang mencatat lonjakan aktivitas signifikan.

Bekasi dan Karawang secara historis adalah pusat utama aktivitas industri berkat lokasinya yang strategis, dekat dengan Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Namun, posisi emas ini juga menjadi penyebab kelangkaan lahan. Sebagian besar kawasan industri di sana sudah terisi penuh, hanya menyisakan sedikit lahan di Jababeka dan Bekasi Fajar," usar Ferry, dikutip Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Hal serupa terjadi di Tangerang. Kawasan yang dulunya merupakan hub industri utama ini kini kehabisan pasokan.

Baca juga: NICE, Venue Konvensi Terbesar di Indonesia, Siap Guncang Industri MICE

Sebagian besar lahan yang tersisa sudah dialokasikan untuk penggunaan internal perusahaan, membuat investor kesulitan mencari opsi baru.

Keterbatasan ini memaksa para pengembang dan investor untuk melihat ke luar dari zona nyaman mereka.

Bintang Baru: Subang dan Purwakarta

Keterbatasan pasokan di wilayah barat dan timur Jakarta membuka jalan bagi munculnya Purwakarta dan Subang sebagai "frontier" baru di sektor industri.

Kedua wilayah ini menawarkan cadangan lahan yang jauh lebih besar, harga yang lebih kompetitif, dan didukung oleh infrastruktur yang terus berkembang.

Baca juga: Minat Investor Tinggi, Harga Lahan Industri Jadi Rp 2,8 Juta Per M2

Kehadiran Pelabuhan Patimban di Subang, ditambah dengan konektivitas jalan tol yang semakin baik, membuat kawasan ini semakin menarik bagi investasi jangka panjang.

Salah satu buktinya adalah penjualan lahan seluas 8,4 hektar di kawasan Smartpolitan Subang kepada produsen garmen berteknologi tinggi, yang menegaskan daya tarik Subang bagi industri modern.

Meskipun peta industri bergeser, pasar secara keseluruhan tetap menunjukkan kekuatan. Kuartal kedua 2025 mencatat penjualan lahan industri mencapai 71,88 hektar, naik tajam dari kuartal sebelumnya.

Penjualan ini didominasi oleh dua nama besar: Artha Industrial Hill (AIH) dan Modern Cikande.

Baca juga: Intiland Bakal Bangun Kawasan Industri di Jombang, Dimulai Akhir 2025

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau