Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Keracunan MBG, BGN Akui Kesalahan dan Siap Tanggung Jawab Penuh

Kompas.com - 27/09/2025, 08:19 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh atas insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah.

Ia memastikan seluruh biaya pengobatan anak-anak maupun orang tua yang terdampak akan ditanggung oleh BGN.

“Kami bertanggung jawab penuh atas hal yang terjadi. Terhadap anak, orang tua yang ikut makan, kami bertanggung jawab penuh dan akan membiayai semuanya,” ujar Nanik di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Nanik menjelaskan, hasil penelusuran internal menunjukkan sekitar 80 persen insiden pangan terjadi akibat pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh mitra maupun tim pelaksana di lapangan.

“Sudah sering saya sampaikan di berbagai media bahwa kejadian-kejadian ini 80 persen karena SOP kita tidak dijalankan dengan baik. Tapi, kesalahan terbesar tetap ada pada kami karena pengawasan kami masih kurang optimal,” katanya.

Baca juga: BGN Sebut Tak Semua Insiden Pangan MBG Keracunan, Ada Juga karena Alergi

Tanggung Jawab BGN, Bukan Hanya Pelaksana Lapangan

Meski setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki kepala dapur, ahli gizi, dan akuntan, tanggung jawab utama tetap berada di tangan BGN.

“Kesalahan ini tidak bisa kami limpahkan kepada mereka. Ini tanggung jawab kami sepenuhnya. Kami mengaku salah atas apa yang terjadi dalam insiden keamanan pangan ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, tidak semua kasus keracunan yang dilaporkan berasal dari makanan beracun.

“Kami menemukan tidak semua terduga beracun, tapi ada juga karena alergi, kemudian ada hal-hal lain,” ucap Nanik.

Baca juga: BGN Mengaku Salah Usai Terjadi Ribuan Insiden Keamanan Pangan MBG

Pengawasan Akan Diperketat

Nanik menegaskan BGN akan memperketat pengawasan program MBG dan tidak lagi mentoleransi pelanggaran SOP.

“Kami tidak akan mentoleransi siapa pun yang melanggar SOP. Kami akan berusaha keras memperbaikinya secara total,” katanya.

Dengan nada emosional, Nanik menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut.

“Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh SPPG di Indonesia. Saya seorang ibu, melihat gambar anak-anak digotong ke puskesmas, hati saya sedih sekali. Kalau anak saya panas saja, saya sudah stres, apalagi melihat anak-anak seperti itu,” ujarnya dengan suara bergetar.

Ia menegaskan kembali bahwa tujuan utama MBG adalah memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia.

“Presiden ingin agar anak-anak Indonesia terpenuhi gizinya supaya mereka tumbuh menjadi generasi emas. Tapi kami akui masih banyak hal yang harus kami perbaiki,” katanya.

Baca juga: MBG Sejatinya Bukan “Makan Beracun Gratis”

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau