KOMPAS.com - Seorang pria bernama Wen Shang En (27) menggugat mantan guru sekolah menengahnya, Zhuo Ying Qi, atas tuduhan pencemaran nama baik.
Wen mengeklaim Zhuo menuduh dirinya melakukan pelecehan seksual di depan guru dan siswa sekolah, sehingga ia mengalami perundungan dan pelecehan dari teman-temannya.
Akibat kejadian itu, Wen mengaku terpaksa harus keluar dari sekolah, dikutip dari Shin Min Daily News, Rabu (3/9/2025).
Ia kini menuntut ganti rugi sebesar 500.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 6,3 miliar.
Baca juga: Kok Bisa Tokoh Agama Jadi Pelaku Pelecehan Seksual?
Dilansir dari Mothership, Rabu, Wen menuduh Zhuo melakukan fitnah, kelalaian, penyalahgunaan wewenang yang merugikan, serta menyebabkan gangguan mental berat akibat perundungan.
Wen pernah bersekolah di Compassvale Secondary School, di mana Zhuo menjadi wali kelas sekaligus guru bahasa Inggrisnya pada 2011–2013.
Ia mengaku tuduhan pelecehan seksual yang disampaikan di depan sekolah membuatnya jadi korban perundungan hingga akhirnya putus sekolah.
Wen juga menyebut, hingga kini, ia masih mengalami trauma psikologis yang membuatnya sulit belajar, bekerja, atau berkonsentrasi.
Baca juga: 4 Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter selama Sepekan
Di sisi lain, Zhuo membantah tuduhan terhadapnya tersebut. Ia menegaskan hanya menjalankan tugasnya sebagai wali kelas untuk membimbing siswa.
Menurut Zhuo, Wen saat itu memiliki masalah emosi dan temperamen, serta kecanduan gim dan pornografi. Oleh karena itu, ia merujuk Wen ke konselor.
Zhuo juga mengaku kerap menghubungi ibu Wen jika Wen bolos sekolah, sekaligus memberi nasihat. Bahkan ketika Wen ingin keluar sekolah.
Zhuo mengatakan bahwa dirinya sempat berusaha mencegah, meski akhirnya gagal.
Ia menambahkan, sejak pindah ke sekolah lain pada November 2015, ia tidak tahu-menahu soal tuduhan Wen.
Ia menilai kerugian Wen disebabkan oleh tindakannya sendiri dan tidak memiliki bukti kuat atas klaimnya.
Selain menggugat Zhuo, Wen juga pernah menggugat wakil kepala sekolah Compassvale dengan tuduhan serupa.