KOMPAS.com - Nyamuk merupakan hewan penghisap darah yang umum ada di Indonesia. Gigitannya yang menyebabkan gatal dan bahkan dapat menimbulkan penyakit, membuat hewan ini kerap tak disukai.
Banyak orang berharap nyamuk dapat dibasmi, namun Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis, tentu tak mudah menghilangkan nyamuk begitu saja.
Diketahui, habitat nyamuk paling banyak ada di negara tropis dan subtropis yang hangat juga lembap.
Meski begitu, tak semua negara di dunia ini dihuni oleh nyamuk. Salah satu negara yang bebas nyamuk adalah Islandia. Padahal, negara-negara tetangganya, seperti Norwegia, Skotlandia, dan Greenland, merupakan wilayah dengan beragam spesies nyamuk.
Lantas, mengapa Islandia tidak dihuni nyamuk?
Baca juga: 6 Cara Ampuh Usir Nyamuk di Rumah Saat Musim Kemarau
Dilansir dari Live Science, Senin (1/9/2025), para ilmuwan memiliki beberapa teori mengenai alasan nyamuk tidak ada di Islandia, salah satunya adalah nyamuk memang belum sampai di negara tersebut.
Islandia merupakan negara kepulauan yang terpisah dari negara-negara tetangganya. Ia dipisahkan oleh lautan yang membentang ratusan kilometer. Hal ini menyulitkan nyamuk untuk terbang hingga ke sana.
Namun, nyamuk sebetulnya juga bisa terbawa ke dalam pesawat. Profesor emeritus limnologi dari Universitas Islandia, Gisli Mar Gislason mengonfirmasi hal tersebut setelah menangkap seekor nyamuk dalam penerbangan dari Greenland ke Islandia.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada 2017, Gislason mengatakan nyamuk dapat bertahan hidup berjam-jam di roda pendaratan pesawat, bahkan dalam suhu beku.
Hal ini menjadi pertanyaan, jika nyamuk bisa berpindah ke Islandia via pesawat, mengapa hewan tersebut belum dapat membuat populasi di negara tersebut?
Baca juga: Tak Berizin, Jembatan Apung Bantul-Kulon Progo Terus Beroperasi, Muatan Maksimal 1 Ton
Gislason mengatakan alasan paling mungkin mengapa nyamuk belum dapat membuat populasi di Islandia adalah karena iklim negara tersebut yang keras.
Nyamuk memiliki siklus hidup yang terdiri dari empat tahap, yakni telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa.
Nyamuk dewasa akan bertelur di air. Telur-telur tersebut kemudian menetas menjadi larva, yang kemudian berkembang menjadi pupa hingga muncullah nyamuk dewasa.
Ahli biologi serangga dan asisten profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Robert Jones mengatakan bahwa larva nyamuk membutuhkan air yang cair dan tidak beku untuk berkembang.
Baca juga: China Luncurkan Drone Mata-mata Seukuran Nyamuk, Siap Intai Informasi dan Misi Khusus
Di wilayah yang sangat dingin seperti Arktik Kanada, beberapa spesies nyamuk pada tahap telur dapat bertahan hidup dengan memasuki masa dormansi. Mereka dapat bertahan hidup berbulan-bulan di air beku.