Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meredakan Stres dengan Cepat Menurut Ahli Saraf

Kompas.com - 04/09/2025, 12:00 WIB
Fatimah Az Zahra,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam informasi yang beredar melalui media sosial dapat membuat seseorang menjadi stres.

Hal itu disebabkan, informasi-informasi yang beredar terus berganti dengan cepat, dan terkadang, kita tidak dapat mengontrolnya. 

Informasi dan berita yang muncul pun tak selalu berisi tentang hal-hal positif. Beberapa dapat menimbulkan perasaan marah, kesal, dan tidak nyaman, dan lain sebagainya. Jika diteruskan, hal tersebut dapat memicu kelelahan mental hingga stres. 

Stres adalah reaksi fisik dan emosional tubuh terhadap adanya peristiwa atau pikiran yang membuat frustrasi, cemas, atau gugup.

Stres dapat terjadi kapan pun dan di mana pun. Adanya stres tentu dapat mengganggu aktivitas dan pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari sehingga perlu adanya cara mengatasi stres yang tepat dan cepat untuk dilakukan. 

Lantas, bagaimana cara meredakan stres dengan cepat dan efektif?

Baca juga: 3 Teknik Jalan Kaki yang Jadi Favorit Para Ahli, Apa Saja?

Teknik pernapasan dalam 

Dilansir dari Times of India, Selasa (2/9/2025), ahli saraf dari Amerika Serikat, Dr. Andrew Huberman memanfaatkan ilmu saraf terbaru untuk menawarkan solusi tersebut.

Ia mempelajari ilmu sains yang berakar dari cara mamalia mempersiapkan tidurnya secara alami, dan menggunakannya sebagai penerapan untuk mengatasi stres.

Menurut Huberman, cara tercepat untuk menenangkan diri bukan dengan berbicara kepada diri sendiri seperti "saya akan tenang" atau "saya akan rileks", melainkan dengan mengubah fisiologis tubuh untuk mengurangi respons tubuh dalam melawan atau lari.

Ia menunjukkan pola pernapasan alami yang dilakukan manusia, bahkan anjing, sebelum tertidur yang bernama physiological sigh atau desahan fisiologis. Desahan fisiologis adalah sebuah teknik pernapasan yang digunakan untuk meredakan stres.

Baca juga: Mengenal Kesulitan Penyelamatan dengan Teknik Vertical Rescue seperti di Gunung Rinjani

Huberman mengatakan, caranya adalah dengan menarik napas dua kali melalui hidung.

"Pertama tarik napas dalam-dalam, lalu segera diikuti dengan tarikan kedua untuk memaksimalkan pengisian paru-paru," kata Huberman. 

Setelah menarik napas dua kali, hembuskan napas tersebut dengan panjang dan penuh melalui mulut hingga paru-paru terasa kosong. 

Huberman mengatakan bahwa hal tersebut merupakan cara tercepat untuk menenangkan diri.

"Setahu saya, cara tercepat untuk menenangkan diri secara langsung," kata Huberman. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau