Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sering Konsumsi Seblak Sebabkan Hipertensi dan Kolesterol Tinggi?

Kompas.com - 06/09/2025, 14:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan yang menyebut rutin konsumsi seblak sebabkan hipertensi dan kolesterol tinggi.

Awalnya, sebuah akun X @yors***** menyebut bahwa seorang remaja perempuan yang setiap hari makan seblak hingga overdosis.

“Indonesia darurat seblak, Bu Dokter ini dpt pasien remaja Wanita yg setiap hari makan Seblak terus Sampai over dosis,” tulis keterangan di foto unggahan, Rabu (3/9/2025).

Setelah itu, warganet X @blworld_******* menceritakan bahwa konsumsi seblak terlalu sering bisa mengakibatkan hipertensi dan kolesterol tinggi.

“Aku jga ketagihan seblak dulu tiap malam selalu makan seblak. Karna enak banget gilaaa..” tulisnya, Kamis (4/9/2025).

“Pedas asin panas, isian nya pilih sendiri lagi ???? enak polll lalu sering muncul video bahaya keseringan makan seblak, darah tinggi, kolesterol, UPF atau apa itu dll. Jadi gak makan lg,” sambungnya.

Lantas, benarkah dampak buruk seblak tersebut?

Baca juga: Cilok, Cireng, dan Seblak Disebut Bisa Picu Rahim Rapuh, Bagaimana Kata Dokter?

Penjelasan ahli gizi

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Toto Sudargo mengonfirmasi informasi tersebut.

“Iya betul,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2025).

Dia menjelaskan, hipertensi tersebut dikarenakan kandungan garam yang tinggi di seblak.

Hal itu terjadi karena kandungan natrium garam yang berlebihan, akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Sehingga jantung akan bekerja lebih keras hingga memicu hipertensi.

“Gejalanya sakit kepala, pusing, bukan hanya stroke,” ucap Toto.

Baca juga: Seblak dan Vibes Kabupaten

Sementara kolesterol tinggi akibat konsumsi seblak, berasal dari minyak dan lemak jenuh yang ada di makanan tersebut.

Minyak dan lemak jenuh tersebut akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, kemudian membentuk plak di pembuluh darah atau aterosklerosis.

“Menimbulkan aterosklerosis, artinya ada risiko penyakit jantung koroner,” ujar Toto.

Selain itu hipertensi dan kolesterol tinggi, dia mengungkapkan bahwa seblak dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Menurutnya, konsumsi seblak secara rutin juga dapat memicu atau memperparah penyakit asam lambung atau GERD.

Baca juga: Kerupuk Seblak dan Kerupuk Tayamum

Pasalya, seblak biasanya memiliki rasa yang sangat pedas yang ditimbulkan dari capsaicin.

“Gejalanya apa? Rasanya di dada terasa terbakar. Lalu apa? Lalu dia kesulitan untuk menelan,” tutur Toto.

Ilustrasi seblak. Dampak buruk seblak.SHUTTERSTOCK/Ketut Mahendri Ilustrasi seblak. Dampak buruk seblak.
Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa seblak juga dapat mengkibatkan terjadinya resistensi insulin.

Resistensi insulin tersebut dikarenakan kadar kolesterol yang tinggi dan terjadinya hipertensi pada seseorang.

“Semakin terjadi resistensi insulin, bisa menyebabkan diabetes tipe 2,” kata Toto.

Baca juga: Apakah Seblak Makanan Tidak Sehat? Ini Penjelasan Para Ahli...

Bagaimana cara mengurangi dampak buruk seblak?

Toto menyampaikan, cara untuk mengurangi efek negatif konsumsi seblak adalah menambahkan sayur-sayuran.

“Sayur kol bisa, sayur bayam dicacah kecil-kecil bisa, daun-daun loncang bisa,” terangnya.

Menurutnya, sayur mempunyai kandungan serat yang mampu mengurangi atau mereduksi tekanan darah serta kadar kolesterol di dalam darah.

Selain itu, sayur juga mengandung vitamin A yang penting dalam mendukung pertumbuhan sel dan jaringan tubuh.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Melinjo Bisa Memicu Penyakit Asam Urat?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau