Meski demikian, Agus menilai bahwa realisasi terhadap semua tuntutan tersebut akan terhalang dengan mengakarnya korupsi di Indonesia.
Ketika korupsi masih ada, maka tidak akan pernah bisa 17+8 Tuntutan Rakyat dapat berjalan dengan baik.
Sehingga menurut Agus, realisasi tersebut hanya ala kadarnya seperti yang telah dilakukan sejak Reformasi.
“Kalau korupsi tidak ditanggulangi, sekarang kan tidak ditanggulangi, cuman di mulut doang. Ya tidak akan pernah bisa,” kata dia.
“Jangankan 17+8, mau 100 atau berapa (tuntutan) juga enggak akan bisa,” sambungnya.
Baca juga: Cara Pantau Progres 17+8 Tuntutan Rakyat, Klik Link Ini
Agus menilai, tuntutan-tuntutan tersebut tidak yang aneh-aneh atau muluk-muluk, melainkan tuntutan yang wajar dari masyarakat.
Menurutnya, para pejabat perlu membuat solusi terhadap masalah-masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat.
Karena ini adalah kewajiban pemerintah untuk merealisasikan tuntutan tersebut, masyarakat juga perlu mengawalnya terus-menerus.
“Harus, harus mengawal. Harus mendesak terus,” jelas Agus.
Baca juga: Cara Buat Foto Pink-Hijau untuk Dukung 17+8 Tuntutan Rakyat
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini