KOMPAS.com - Kasus yang kerap disebut "Pencurian Choco Pie" telah memicu pro dan kontra masyarakat di Korea Selatan (Korsel) selama setahun terakhir.
Pada intinya, seorang manajer perusahan logistik dan petugas keamanan berbeda pendapat mengenai apakah mengambil makanan di kulkas kantor termasuk pencurian.
Dilansir dari The Korea Times, Jumat (26/10/2025), peristiwa ini terjadi pada 18 Januari 2024 pukul 4 pagi di sebuah kantor perusahaan logistik di Wanju, Provinsi Jeolla Utara.
Saat itu, petugas keamanan mengambil choco pie seharga 450 won (sekitar Rp 5 ribu) dan camilan lain seharga 600 won (sekitar Rp 7 ribu) dari kulkas kantor, dengan total harga 1.050 won (sekitar Rp 12 ribu).
Melihat kejadian itu melalui rekaman CCTV yang terhubung ke ponselnya, sang manajer melaporkannya ke pihak berwenang atas tuduhan pencurian.
Baca juga: Puluhan Warga Korea Selatan Dipulangkan dari Kamboja, Diduga Terlibat Sindikat Scam
Dalam persidangan singkat, jaksa menganggap tindakan petugas keamanan memenuhi kriteria hukum pencurian kecil.
Pengadilan pun menjatuhkan denda sebesar 50.000 won (sekitar Rp 576 ribu), lima puluh kali lipat dari harga makanan yang dicuri.
Namun, petugas keamanan mengajukan banding karena ia harus dibebaskan agar tidak kehilangan pekerjaan, dikutip dari Malay Mail, Jumat (24/10/2025).
Kasus pun diajukan ke pengadilan banding dan sidang pertama baru terlaksana pada 18 September lalu.
Ketika memeriksa berkas kasus, Hakim Kim Do-hyung bergumam sambl tersenyum kecut.
“Apakah kita benar-benar perlu melakukan sejauh ini di dunia yang begitu keras?” kata dia.
Manajer menegaskan bahwa ia telah memperingatkan agar petugas keamanan tidak sembarangan masuk kantor, tetapi petugas itu masuk tanpa izin beberapa hari kemudian.
"Saat pertama kali melihat rekaman CCTV, saya bahkan tidak tahu apakah dia mengambil choco pie atau custard," ujar manajer.
"Yang penting, dia masuk ke kantor yang kosong dan mengambil sesuatu tanpa izin," sambung dia.
Manajer juga mengaku tidak ingin menghancurkan masa depan petugas keamanan yang masih muda, tetapi dia tidak pernah berusaha memberi penjelasan atau meminta maaf.
Baca juga: Wamenhan Vietnam Diduga Sentuh Tak Pantas PNS Korea Selatan dalam Forum Keamanan