KOMPAS.com - Siklon Tropis Melissa melintas di Karibia bagian tengah pada Jumat (24/10/2025).
Setidaknya tiga orang tewas di Haiti saat Badai Tropis Melissa melanda kawasan Karibia tengah.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (24/10/2025), Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) melaporkan, siklon ini diperkirakan akan menguat menjadi badai besar dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Fengshen dan Bibit Siklon 95S, Ini Dampaknya bagi Indonesia
Lalu, apa itu siklon Melissa dan apakah berpengaruh di Indonesia menilik wilayah Tanah Air sedang dilanda cuaca hujan lebat juga?
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan siklon tropis Melissa merupakan badai tropis yang terbentuk di Laut Karibia.
"Siklon tropis Melissa adalah badai tropis yang terbentuk di Laut Karibia sejak Selasa (21/10/2025) pukul 19.00 WIB," ujar Andri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/10/2025).
Menurut pantauan BMKG, hingga Jumat (24/10/2025) pukul 13.00 WIB, pusatnya berada di 16.0 derajat LU dan 75.6 derajat BB, dengan kecepatan angin maksimum 45 knot (83 km/jam) dan tekanan minimum 1000 hPa.
"Dalam 24 jam ke depan, siklon ini diperkirakan menguat dan bergerak ke arah utara," lanjut dia.
Meski memiliki kekuatan yang dahsyat, Andri mengatakan, badai tropis Melissa tidak berpengaruh ke Indonesia.
"Tidak berpengaruh. Siklon tropis Melissa berada sangat jauh dari wilayah Indonesia, sehingga tidak memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pola cuaca di Indonesia," kata Andri.
Menurut dia, sirkuasi sistem ini terbatas pada kawasan Atlantik Barat dan tidak memengaruhi sistem monsum maupun pola angin regional di sekitar Indonesia.
Ia menambahkan, meski saat ini ada beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami hujan lebat, namun hal itu juga tidak terkait dengan siklon tropis Melissa.
Andri menjelaskan, fenomena hujan lebat hingga ekstrem di Indonesia lebih dipicu oleh aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif melintas di wilayah maritim Indonesia.
Baca juga: BMKG Prakirakan Wilayah Ini Akan Hujan Sedang-Lebat akibat Terdampak Siklon Tropis Fengshen
"Fase aktif MJO ini meningkatkan proses konvektif dan pembentukan awan hujan di banyak wilayah," kata Andri.
Selain itu, beberapa hari terakhir terpantau adanya sirkulasi siklonik di utara Jawa Timur yang turut membentuk pola pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi).