Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prakirakan Wilayah Ini Akan Hujan Sedang-Lebat akibat Terdampak Siklon Tropis Fengshen

Kompas.com - 21/10/2025, 07:15 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Siklon Tropis Fengshen tengah tumbuh di Laut Filipina Barat.

Munculnya Siklon Tropis Fengshen itu pun dikatakan dapat memicu dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di sejumlah wilayah Indonesia.

Fenomena ini berpotensi menyebabkan hujan deras dan peningkatan tinggi gelombang di beberapa daerah.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengungkapkan siklon tersebut berasal dari bibit siklon 96W yang tumbuh di perairan barat Filipina.

“Saat ini pusat sirkulasi Fengshen terpantau di Laut Filipina Barat pada koordinat 16,0° LU dan 118,8° BT, atau sekitar 1.420 kilometer di utara Tarakan, Kalimantan Utara,” ujarnya, Senin (20/10/2025), dikutip dari Antara.

Baca juga: Indonesia Dikepung 2 Bibit Siklon dan Siklon Tropis Fengshen, BMKG Peringatkan Cuaca Esktrem

Wilayah yang terkena dampak Siklon Tropis Fengshen

Ilustrasi hujan deras menyebabkan bencanafreepik.com Ilustrasi hujan deras menyebabkan bencana

BMKG mengungkapkan, Siklon Tropis Fengshen yang tumbuh di Laut Filipina Barat dapat menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.

Dalam 24 jam ke depan, sejumlah wilayah diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau.

Andri Ramdhani, menjelaskan siklon ini terbentuk dari bibit siklon 96W dan kini pusat sirkulasinya terpantau di koordinat 16,0° LU dan 118,8° BT, atau sekitar 1.420 kilometer di utara Tarakan, Kalimantan Utara.

“Kecepatan angin maksimum Siklon Fengshen mencapai 35 knot atau setara 65 kilometer per jam, dengan tekanan udara minimum 1002 hPa,” ujar Andri.

Meski intensitasnya diperkirakan meningkat, siklon ini masih tergolong kategori 1 dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah barat laut.

Baca juga: Terjadi Gelombang Panas Misterius di Samudra Pasifik, Apa Dampaknya pada Cuaca Global?

Peringatan gelombang laut dan imbauan kewaspadaan

Selain hujan lebat, BMKG juga memperingatkan adanya potensi gelombang laut sedang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Pasifik utara Maluku.

Kondisi ini merupakan dampak tidak langsung dari aktivitas Siklon Fengshen.

Andri menegaskan bahwa masyarakat, khususnya di wilayah timur dan utara Indonesia, perlu tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dan perubahan kondisi laut.

BMKG mengimbau masyarakat serta pelaku kegiatan kelautan untuk terus memantau pembaruan informasi resmi melalui kanal infobmkg.

“Jangan mudah percaya pada informasi cuaca yang tidak bersumber dari BMKG,” tegasnya.

Baca juga: BMKG Jelaskan Penyebab Hujan di Tengah Cuaca Panas di Pulau Jawa pada Oktober 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau