Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI

Kompas.com - 03/11/2025, 08:00 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet di platform X kembali menyoroti rencana reaktivasi jalur kereta api (KA) Purwokerto–Wonosobo.

Perbincangan ini muncul setelah ramai pemberitaan tentang rencana pembangunan KRL di Jawa Tengah, yang akan melayani rute Semarang, Demak, hingga Pekalongan.

Salah satu pengguna X dengan akun @r*******n pada Rabu (29/10/2025) menulis, “Reaktivasi rel Purwokerto–Wonosobo penting juga, karena potensi gede untuk kiriman hasil pertanian, perkebunan, peternakan".

Banyak warganet lainnya turut menilai jalur-jalur lama di Jawa Tengah perlu dihidupkan kembali untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Lantas, bagaimana tanggapan PT KAI terkait rencana tersebut?

Baca juga: 3 Kereta Tujuan Jakarta Dibatalkan Imbas KA Purwojaya Anjlok, Apa Saja?

KAI: masih perlu kajian dan koordinasi dengan Kemenhub

Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba menjelaskan, reaktivasi jalur KA Purwokerto–Wonosobo merupakan bagian dari program pengembangan perkeretaapian nasional yang tengah dikaji bersama Kementerian Perhubungan.

“Dalam pengembangan perkeretaapian, baik perkotaan maupun antarkota, prosesnya selalu melalui kajian dan koordinasi dengan regulator, yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub,” jelasnya, saat dimintai informasi Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Ia menyebut, rencana reaktivasi jalur Purwokerto–Wonosobo memang sudah tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2030.

Baca juga: KAI Tambah Perjalanan Kereta di November 2025, Ini Daftar Rute dan Jadwalnya

“Dalam rencana induk perkeretaapian yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan sampai 2030, memang ada kegiatan pengembangan, termasuk reaktivasi dan elektrifikasi,” kata Anne.

Menurutnya, beberapa jalur bisa dibuka terlebih dahulu dengan kereta nonlistrik, sambil menunggu kesiapan elektrifikasi di masa mendatang.

Potensi ekonomi dan keselamatan

Rencana reaktivasi jalur sepanjang 92 kilometer ini sudah lama mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Pengamat transportasi Theresia Tarigan menilai, reaktivasi jalur Purwokerto–Wonosobo akan mengurangi risiko kecelakaan akibat truk ODOL (Over Dimension Over Load) yang kerap melintas di jalur darat Jawa Tengah.

“Dengan reaktivasi jalur kereta, akses logistik akan lebih mudah, dan penggunaan truk besar yang sering menyebabkan kecelakaan bisa ditekan,” ujar Theresia, dikutip dari Kompas.com (17/9/2024).

Data Balai Pengelola Transportasi Darat Jawa Tengah mencatat, sepanjang 2023 terdapat lebih dari 9.400 pelanggaran truk ODOL di tujuh titik penimbangan kendaraan di provinsi tersebut.

Senada, anggota DPD RI asal Jawa Tengah Abdul Kholik menilai proyek ini akan membuka konektivitas antardaerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Ramai di Medsos, Benarkah Akan Ada Jalur KRL Semarang–Pekalongan–Demak? Ini Kata KAI

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau