KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan baja ringan dalam konstruksi bangunan kian marak.
Mulai dari atap rumah tinggal hingga struktur bangunan bertingkat, baja ringan kerap menjadi pilihan karena praktis, kuat, dan hemat waktu pemasangan.
Selain itu, harga material yang relatif terjangkau dan ketersediaannya di pasaran membuat baja ringan semakin diminati oleh para kontraktor maupun pemilik rumah yang ingin membangun dengan efisien.
Baca juga: Benarkah Rumah Industrial Lebih Hemat daripada Rumah Konvensional? Ini Kata Dosen UGM
Tak heran, hampir di setiap toko bahan bangunan kini mudah dijumpai berbagai jenis dan ukuran profil baja ringan siap pakai.
Namun, di tengah meningkatnya penggunaan material ini, masih muncul sejumlah pertanyaan teknis di lapangan. Salah satu yang mungkin kerap dipertanyakan adalah apakah baja ringan boleh dicor.
Sebagian pihak mengkahawatirkan pengecoran di atas baja ringan dapat merusak kekuatannya atau mempercepat proses karat, sementara sebagian lainnya menilai boleh saja dilakukan asalkan tekniknya tepat.
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D.Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., menjelaskan secara prinsip material baja memiliki risiko terhadap korosi atau karat, baik yang berasal dari proses hot rolled maupun cold formed seperti baja ringan.
Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam konstruksi bangunan, baja perlu diberikan perlindungan antikarat yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan perlindungan strukturnya.
Baca juga: Benarkah Rumah Industrial Lebih Hemat daripada Rumah Konvensional? Ini Kata Dosen UGM
Untuk digunakan pada bangunan, diberikan perlindungan korosi sesuai dengan lingkungan dan tingkat perlindungan yang diperlukan
“Material baja atau logam secara alami berisiko korosi. Jadi, baja yang digunakan dalam bangunan perlu diberikan perlindungan anti-korosi sesuai kondisi lingkungan dan tingkat perlindungan yang dibutuhkan,” jelasnya saat dimintai informasi Kompas.com, Minggu (24/10/2025).
Ashar menambahkan, saat ini sudah tersedia berbagai produk pelapis antikarat yang mampu memperpanjang usia pakai baja, seperti pelapis berbasis galvanis, baik coated, dipped, zynchromate, maupun bahan serupa lainnya.
Semua jenis pelapis tersebut terbilang umum dijual di toko bahan bangunan maupun bengkel (workshop) baja.
“Selama baja ringan diberi lapisan pelindung antikarat yang sesuai, tidak masalah jika kemudian dicor,” tegasnya.
Baca juga: Warganet Cerita Kucingnya Suka Makan Sayur, Kok Bisa? Ini Kata Dosen UGM
Meski demikian, Ashar mengingatkan, pengecoran yang melibatkan baja ringan tidak bisa dilakukan sembarangan. Proses tersebut harus didasari oleh perhitungan kekuatan struktur yang matang.
Contoh konstruksi struktur bangunan dari profil 2CNP yang dibuat kotak.Sebagai contoh, pada bangunan dua lantai dengan struktur baja double CNP, kolom baja bisa saja digunakan tanpa cor apabila kekuatannya telah memenuhi perhitungan teknis.
Namun, untuk balok, sebaiknya tidak dicor karena dapat mengubah perilaku struktur dan menambah beban yang tidak perlu.
“Kalau dari perhitungan sudah cukup kuat, kolom bisa tidak dicor. Tapi untuk balok, sebaiknya memang tidak dicor,” katanya.
Ashar menambahkan, peningkatan kekuatan struktur bisa dilakukan dengan memilih profil baja yang lebih besar atau mutu baja yang lebih tinggi, tanpa harus menambah beban beton di atasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang