KOMPAS.com - Kisah cinta tak terduga datang dari Provinsi Shaanxi, China, antara dua orang yang awalnya bertemu karena sama-sama berjuang melawan penyakit.
Seorang wanita penderita gagal ginjal dan seorang pria pasien kanker menikah bukan karena cinta, melainkan karena kesepakatan donasi organ.
Namun seiring waktu, hubungan yang lahir dari keputusasaan itu tumbuh menjadi kisah penuh harapan yang kini kembali viral di media sosial China.
Kisah nyata mereka bahkan diangkat menjadi film Viva La Vida, yang sukses besar di bioskop pada 2024.
Baca juga: Gym di China Tawarkan Hadiah Porsche untuk Orang yang Turun 50 Kg dalam 3 Bulan
Seorang wanita bernama Wang Xiao (24) didiagnosis menderita uremia, yaitu kondisi gagal ginjal parah, dan diberi tahu bahwa hidupnya hanya tersisa satu tahun tanpa transplantasi.
Setelah semua kerabatnya terbukti tak cocok sebagai pendonor, Wang mengambil langkah terakhir yang nyaris tak terpikirkan oleh siapa pun.
Atas saran seorang pasien lain, ia memasang iklan di grup dukungan kanker, mencari pria yang sakit parah dan bersedia menikahinya agar ia bisa menerima ginjalnya setelah kematiannya.
“Aku akan merawatmu sebaik-baiknya setelah menikah. Maafkan aku, aku hanya ingin hidup,” tulis Wang dalam iklannya, dikutip dari SCMP, Selasa (28/10/2025).
Beberapa hari kemudian, pria bernama Yu Jianping (27 tahun) merespons iklan tersebut.
Yu adalah mantan manajer bisnis yang tengah berjuang melawan mieloma, jenis kanker sumsum tulang belakang, yang sudah beberapa kali kambuh.
Ia hidup sederhana setelah ayahnya menjual rumah keluarga untuk membayar biaya pengobatan, dan kini hanya bergantung pada obat-obatan untuk bertahan hidup.
Golongan darahnya ternyata cocok dengan Wang, dan pada Juli 2013, keduanya diam-diam mendaftarkan pernikahan mereka.
Baca juga: Tak Mau Kalah dari China dan Rusia, Trump Ingin AS Bersiap Hidupkan Lagi Uji Coba Nuklir
Pernikahan mereka semula hanya didasari perjanjian sederhana. Yu akan mendonorkan salah satu ginjalnya setelah meninggal, sementara Wang berjanji merawatnya selama perawatan dan menjaga ayahnya jika ia pergi lebih dulu.
Namun, dari percakapan harian dan dukungan emosional, hubungan mereka perlahan berubah menjadi lebih dari sekadar kesepakatan.
Wang yang ceria sering membuat Yu tertawa, sementara Yu mulai menemukan kembali semangat hidupnya.