YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempercepat penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang akan menghubungkan Congot di Kabupaten Kulon Progo hingga Duwet di Kabupaten Gunungkidul.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Tri Murtoposidi, menyebutkan bahwa dari total panjang JJLS 116,07 kilometer, tersisa ruas Jalan Kretek (Parangtritis)–Girijati sepanjang 5,30 kilometer yang dikenal dengan sebutan Kelok 18 atau luk wolulas.
“Saat ini masih dalam proses konstruksi, yang direncanakan akan terselesaikan di akhir tahun 2026,” ujar Tri dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Jalur Berkelok Menyesuaikan Kontur Alam
Tri menjelaskan, jalan di perbukitan Kretek atau wilayah Parangtritis hingga Girijati dibuat berkelok-kelok untuk menyesuaikan kontur alam agar kemiringannya tidak terlalu curam dan lebih aman dilalui kendaraan.
“Nah secara kebetulan jumlah kelok di ruas Parangtritis–Girijati berjumlah 18, sehingga muncul istilah Kelok 18 (luk wolulas),” kata dia.
Menurut Tri, pembangunan JJLS merupakan arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memperkuat pembangunan ke arah selatan.
“Pembangunan JJLS selaras dengan visi misi Bapak Gubernur, yaitu pemberdayaan kawasan selatan,” ujarnya.
Dukung Transportasi dan Pariwisata Selatan
Tri mengatakan JJLS diharapkan menjadi tulang punggung transportasi di sisi selatan serta mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata.
“Pembangunan infrastruktur pariwisata memegang peranan penting untuk memajukan industri pariwisata di suatu daerah, karena dengan infrastruktur yang memadai, destinasi wisata mampu menawarkan pengalaman yang lebih baik, nyaman, aman, dan menarik bagi wisatawan,” tuturnya.
Ruas Kelok 18 juga menawarkan panorama laut selatan yang bisa dinikmati dari ketinggian, termasuk pemandangan Pantai Parangtritis, laut selatan, serta keindahan art lighting Jembatan Kretek dan Pandansimo.
Selain itu, ruas tersebut akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini atau rest area mini.
“Kelok 18 juga nanti akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini, kapasitas mobil bisa lebih dari sepuluh, bisa untuk bus juga. Itu persis tepat di tengah, di perbatasan antara Bantul dan Gunungkidul,” ungkap Tri.
Diharapkan Jadi Magnet Ekonomi Baru
Tri menargetkan JJLS dapat tersambung sepenuhnya pada akhir tahun 2026.
“Harapan kami setelah 2026 JJLS bisa tersambung. Kalau semuanya sesuai rencana, 2026 JJLS tersambung dan pasti arus lalu lintas menjadi lebih ramai, peningkatan lalu lintas di kawasan selatan dapat menjadi peluang ekonomi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan perlunya pengaturan agar kawasan tersebut tidak kewalahan jika menjadi viral dan ramai dikunjungi, seperti yang terjadi di Jembatan Pandansimo.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur di DIY kini tidak hanya berorientasi pada fungsi teknis, tetapi juga mengedepankan keindahan dan daya tarik wisata.
“Kita sudah mengarah ke infrastruktur yang tidak kaku. Kita bisa lihat Jembatan Pandansimo, jembatan yang didesain dengan ornamen yang mengedepankan estetika dan keindahan tanpa meninggalkan kaidah keteknikan,” ujarnya.
Tri berharap keindahan kawasan selatan dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan dan membuka peluang ekonomi masyarakat.
“Keindahan-keindahan ini bisa menumbuhkan lokasi wisata baru, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. Ini salah satu gambaran bahwa kita bisa semakin mendekat ke selatan, menghadap ke selatan,” pungkasnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/29/084659978/jjls-yogyakarta-dikebut-kelok-18-ditarget-rampung-tahun-depan-dan-jadi