SOLO, KOMPAS.com - Kapolresta AKBP Catur Cahyono menegaskan bahwa jajaran Polresta Surakarta menjalankan prosedur sesuai standar operasional (SOP) dalam pengamanan aksi penyampaian pendapat di muka umum.
Aksi terjadi pada Kamis (29/8/2025), berawal dari tuntutan solidaritas pengemudi ojek online (Ojol) untuk Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi pada 28 Agustus kemarin.
Kemudian, aksi merembet di sejumlah titik di Kota Solo, membuat kericuhan dan merusak sejumlah fasilitas umum.
Catur menambahkan, setiap tahapan dalam pengamanan unjuk rasa telah mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk penggunaan peralatan pendukung di lapangan.
Baca juga: Gedung Sekwan DPRD Solo Dibakar Massa Demo Ojol, Ruang Sekwan dan Keuangan Hangus
“Dalam pengamanan penyampaian pendapat di Kota Surakarta ini, Polres Surakarta bekerja dan menggunakan SOP yang ada. Tahapan, prosedur, hingga alat-alat yang digunakan juga sudah sesuai dengan SOP,” kata Catur Cahyono, dalam keterangannya setelah pengamanan aksi, Sabtu (30/8/2025), dini hari.
Dia menekankan bahwa tidak ada penggunaan peluru karet maupun peluru tajam oleh aparat kepolisian dalam pengamanan aksi.
“Untuk anggota, tidak ada yang menggunakan peluru karet, apalagi peluru tajam. Semuanya tidak digunakan,” tegasnya.
Kapolresta berharap masyarakat tetap tenang dan menyalurkan pendapat secara tertib, sementara aparat akan menjaga keamanan sesuai aturan yang berlaku.
Sebelumnya, Wali Kota Respati Ardi mengimbau warga untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas pasca terjadinya kerusuhan, pada Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Warga Solo Diminta Tetap Tenang usai Demo Ricuh, Respati: Tetap di Dalam Rumah
Dia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi serta mengutamakan keamanan di lingkungan masing-masing.
“Kami tetap mengimbau warga untuk tetap berada di rumah dan menjaga kondusivitas. Saat ini kami bersama jajaran camat, Satpol PP, Linmas, hingga DLH terus siaga menjaga keamanan. Mari kita jaga bersama kota kita tercinta,” ujar Respati, di Loji Gandrung.
Antisipasi adanya korban dalam peristiwa ini, Pemerintah Kota Solo menyiapkan fasilitas kesehatan.
“Kami bersama Dinas Kesehatan sudah menyiapkan dua rumah sakit dan 17 Puskesmas. Jika ada korban terluka, akan kami rawat dengan baik," jelasnya.
Direncanakan esok hari, akan dilaksanakan pembersihan pasca kerusuhan dan kerusakan di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo.
"Besok pagi kami juga rutin membersihkan sisa-sisa kerusuhan. Pemerintah kota akan bekerja 24 jam penuh,” tambahnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini