Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Anak-anak Lebih Sering Flu dan Menulari Satu Rumah?

Kompas.com - 23/10/2025, 07:56 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber AP

KOMPAS.com - Di negara empat musim, musim gugur biasanya menandai dimulainya musim virus pernapasan, saat pilek, flu, dan berbagai penyakit serupa mulai mudah menyebar, terutama di kalangan anak-anak. 

Pola serupa juga bisa kita lihat di Indonesia ketika memasuki musim pancaroba, saat perubahan cuaca membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Sebuah studi terbaru mengonfirmasi apa yang selama ini sudah banyak diduga para orang tua: anak-anak, terutama yang paling kecil, adalah “gudang” kuman paling efektif.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak pra-TK dan sekolah dasar memiliki tingkat deteksi virus tertinggi dibandingkan siswa yang lebih besar maupun staf sekolah.

Baca juga: Musim Influenza, Wamenkes Imbau Masyarakat Kenakan Masker

“Anak-anak kecil bisa terinfeksi hingga 10 virus pernapasan setiap tahun karena sistem kekebalan mereka masih belajar mengenali berbagai jenis infeksi,” jelas Dr. Jennifer Goldman, dokter anak di Children’s Mercy Hospital, Missouri, yang memimpin studi ini.

Dalam penelitian tersebut, Goldman dan timnya menganalisis usap hidung serta laporan gejala lebih dari 800 siswa dan staf di sebuah distrik sekolah besar di Kansas City selama periode November 2022 hingga Mei 2023.

Hasilnya menunjukkan, lebih dari 85 persen peserta terdeteksi membawa setidaknya satu jenis virus pernapasan selama periode itu, dan lebih dari 80 persen mengalami episode penyakit pernapasan akut—meskipun tidak selalu pada waktu yang bersamaan.

Yang jelas, 92 persen anak pra-TK dan sekolah dasar terdeteksi virus, dibandingkan dengan sekitar 86 persen siswa sekolah menengah pertama, sekitar 77 persen siswa sekolah menengah atas, dan 76 persen staf sekolah.

Baca juga: Musim Pancaroba, Ini Perbedaan Gejala Pilek, Flu, dan Covid-19

Cara mencegah penularan HMPV atau human metapneumovirus.Shutterstock/Alexander Raths Cara mencegah penularan HMPV atau human metapneumovirus.

Anak-anak pra-TK, usia 3 hingga 5 tahun, juga memiliki tingkat penyakit aktual tertinggi, menurut penelitian tersebut.

Jenis virus

Sebagian besar virus adalah jenis yang menyebabkan flu biasa, termasuk rhinovirus, yang ditemukan pada 65 persen peserta, dan jenis virus korona musiman yang terdeteksi pada sekitar 30 persen. Virus penyebab COVID-19 ditemukan pada sekitar 15 persen dari mereka yang diteliti.

Baca juga: Seberapa Lama Virus Flu dan Batuk Bisa Menular?

Menurut Goldman, hasil studi baru ini memberikan gambaran dasar tentang beban virus di lingkungan sekolah.

Studi ini juga mengonfirmasi pengalaman nyata para dokter anak yang juga orang tua, seperti Dr. Nicole Torres dari University of Miami Health System.

“Saya bisa mengatakan ini untuk anak-anak saya sendiri, yang sekarang remaja: Mereka lebih mudah sakit ketika masih kecil,” ujarnya.

Studi ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang menemukan bahwa anak-anak kecil memainkan peran kunci dalam menyebarkan virus pernapasan di rumah. 

Dr. Carrie Byington adalah salah satu penulis studi Universitas Utah, yang diterbitkan pada tahun 2015, yang merekrut 26 rumah tangga untuk mengambil sampel hidung dari setiap penghuni rumah, setiap minggu, selama setahun.

Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak di bawah usia 5 tahun terdeteksi virus selama setengah minggu dalam setahun.

“Dan jika Anda tinggal di rumah tangga dengan banyak anak, proporsinya akan lebih tinggi, sehingga bisa tampak seolah-olah seseorang selalu sakit,” ujarnya.

Baca juga: India Selidiki Dugaan Kematian 9 Anak akibat Sirup Obat Batuk

Pencegahan penyakit flu

Meski demikian, mencegah penyakit pada anak-anak di sekolah atau di rumah bisa jadi sulit.

Para ahli merekomendasikan untuk rutin mendapatkan vaksin flu. Begitu pula dengan sering mencuci tangan, belajar menutup mulut saat batuk, dan menjauhkan tangan dari mata, hidung, dan mulut. 

Membersihkan dan mensanitasi permukaan dan benda yang sering disentuh serta mengoptimalkan sirkulasi udara segar juga merupakan kunci.

Ketika anak-anak kecil sakit, pengobatan terbaik seringkali adalah perawatan suportif seperti cairan tambahan dan istirahat. Jika demam sudah lebih dari dua hari segera bawa anak ke dokter.

Namun, gejala yang menetap seperti batuk bisa memakan waktu beberapa minggu untuk sembuh total. Setelah itu, anak tersebut mungkin akan mengalami pilek lagi.

Baca juga: Anak Terkena Influenza A dan B, Apakah Harus Minum Oseltamivir?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau