Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Sejak PD II, Kapal Perang AS Ditemukan di Dasar Laut Pasifik

Kompas.com - 18/07/2025, 13:29 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

KEPULAUAN SOLOMON, KOMPAS.com – Setelah hilang selama hampir 83 tahun, bagian haluan dari kapal perang legendaris Amerika Serikat USS New Orleans akhirnya ditemukan di dasar Laut Pasifik, tepatnya di wilayah Iron Bottom Sound, Kepulauan Solomon.

Penemuan penting ini diumumkan pada Selasa (15/7/2025) oleh Ocean Exploration Trust, lembaga riset eksplorasi laut dalam yang berbasis di AS.

Fragmen kapal sepanjang 150 kaki (sekitar 45 meter) itu diketahui terlepas dari badan utama USS New Orleans akibat serangan torpedo Jepang dalam Pertempuran Tassafaronga pada 30 November 1942.

Baca juga: Kapal Perang Filipina Tenggelam Duluan Sebelum Ditembak

Ditemukan di kedalaman 670 meter

Haluan kapal yang telah lama dicari ini ditemukan tergeletak di kedalaman sekitar 2.214 kaki (lebih dari 674 meter) di bawah permukaan laut dalam misi pemetaan dasar laut menggunakan kendaraan kendali jarak jauh (ROV).

“Penemuan ini benar-benar luar biasa,” kata Daniel Wagner, Kepala Ilmuwan Ocean Exploration Trust, seperti dikutip dari pernyataan National WWII Museum.

“Gambar-gambar video yang dikirim secara langsung ini ditinjau oleh ratusan pakar di seluruh dunia secara real-time. Berkat kerja sama itu, kami bisa mengonfirmasi identitas peninggalan ini,” tambahnya.

Ciri-ciri pengenal berupa sisa cat dan simbol jangkar terukir pada lambung kapal menjadi kunci identifikasi.

Bagian haluan terlihat tertutup lumut laut dan pertumbuhan organisme lainnya, tetapi struktur dasarnya masih dikenali.

Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Kapal Perang Korut Dipersenjatai Nuklir, Ada Peran Rusia?

Awal mula haluan kapal tenggelam

Pada malam pertempuran di tahun 1942 itu, kapal penjelajah USS New Orleans terkena torpedo "Long Lance" Jepang yang terkenal mematikan.

Ledakan besar memutus sepertiga bagian depan, termasuk haluan kapal, dan menewaskan 182 awaknya dalam sekejap.

Meski mengalami kerusakan parah, kapal ini tidak tenggelam. Para kru yang tersisa melakukan tindakan penyelamatan luar biasa.

Dengan menggunakan batang pohon kelapa sebagai penyangga, mereka berhasil menstabilkan kapal dan mengarahkannya ke pelabuhan terdekat dengan cara berjalan mundur—sebuah manuver penuh risiko. Dari sana, kapal dibawa pulang ke AS untuk diperbaiki permanen.

“Secara logika, kapal ini seharusnya tenggelam,” ujar Samuel J. Cox, Direktur Naval History and Heritage Command.

“Namun karena kegigihan dan upaya pengendalian kerusakan dari para awaknya, USS New Orleans menjadi kapal penjelajah AS yang paling parah rusaknya dalam Perang Dunia II tetapi tetap selamat,” imbuhnya.

Baca juga: Kim Jong Un Diduga Stres hingga Beruban, Imbas Peluncuran Kapal Perang yang Gagal

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau