KEPULAUAN SOLOMON, KOMPAS.com – Setelah hilang selama hampir 83 tahun, bagian haluan dari kapal perang legendaris Amerika Serikat USS New Orleans akhirnya ditemukan di dasar Laut Pasifik, tepatnya di wilayah Iron Bottom Sound, Kepulauan Solomon.
Penemuan penting ini diumumkan pada Selasa (15/7/2025) oleh Ocean Exploration Trust, lembaga riset eksplorasi laut dalam yang berbasis di AS.
Fragmen kapal sepanjang 150 kaki (sekitar 45 meter) itu diketahui terlepas dari badan utama USS New Orleans akibat serangan torpedo Jepang dalam Pertempuran Tassafaronga pada 30 November 1942.
Baca juga: Kapal Perang Filipina Tenggelam Duluan Sebelum Ditembak
Haluan kapal yang telah lama dicari ini ditemukan tergeletak di kedalaman sekitar 2.214 kaki (lebih dari 674 meter) di bawah permukaan laut dalam misi pemetaan dasar laut menggunakan kendaraan kendali jarak jauh (ROV).
“Penemuan ini benar-benar luar biasa,” kata Daniel Wagner, Kepala Ilmuwan Ocean Exploration Trust, seperti dikutip dari pernyataan National WWII Museum.
“Gambar-gambar video yang dikirim secara langsung ini ditinjau oleh ratusan pakar di seluruh dunia secara real-time. Berkat kerja sama itu, kami bisa mengonfirmasi identitas peninggalan ini,” tambahnya.
Ciri-ciri pengenal berupa sisa cat dan simbol jangkar terukir pada lambung kapal menjadi kunci identifikasi.
Bagian haluan terlihat tertutup lumut laut dan pertumbuhan organisme lainnya, tetapi struktur dasarnya masih dikenali.
Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Kapal Perang Korut Dipersenjatai Nuklir, Ada Peran Rusia?
Pada malam pertempuran di tahun 1942 itu, kapal penjelajah USS New Orleans terkena torpedo "Long Lance" Jepang yang terkenal mematikan.
Ledakan besar memutus sepertiga bagian depan, termasuk haluan kapal, dan menewaskan 182 awaknya dalam sekejap.
Meski mengalami kerusakan parah, kapal ini tidak tenggelam. Para kru yang tersisa melakukan tindakan penyelamatan luar biasa.
Dengan menggunakan batang pohon kelapa sebagai penyangga, mereka berhasil menstabilkan kapal dan mengarahkannya ke pelabuhan terdekat dengan cara berjalan mundur—sebuah manuver penuh risiko. Dari sana, kapal dibawa pulang ke AS untuk diperbaiki permanen.
“Secara logika, kapal ini seharusnya tenggelam,” ujar Samuel J. Cox, Direktur Naval History and Heritage Command.
“Namun karena kegigihan dan upaya pengendalian kerusakan dari para awaknya, USS New Orleans menjadi kapal penjelajah AS yang paling parah rusaknya dalam Perang Dunia II tetapi tetap selamat,” imbuhnya.
Baca juga: Kim Jong Un Diduga Stres hingga Beruban, Imbas Peluncuran Kapal Perang yang Gagal
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini