Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Ekonomi Syariah RI, Ini yang Dilakukan Prudential Syariah

Kompas.com - 22/05/2025, 16:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam memiliki populasi Muslim yang besar, sehingga membuka peluang strategis untuk memperluas inklusi keuangan melalui solusi asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah.

Di antara negara-negara tersebut, Indonesia menempati posisi yang paling unggul, di mana populasi Indonesia sebanyak 83 persen adalah Muslim, dan memainkan peran penting sebagai penggerak utama industri keuangan syariah di kawasan ASEAN.

Indonesia memiliki potensi besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk di sektor asuransi jiwa syariah. Namun demikian, saat ini masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan syariah di Tanah Air.

Baca juga: Prudential Syariah Bidik Anak Muda untuk Penetrasi Asuransi Jiwa

Ilustrasi asuransi syariah, keuangan syariah.FREEPIK/PCH.VECTOR Ilustrasi asuransi syariah, keuangan syariah.

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, pada tahun 2025, tingkat literasi
keuangan syariah di Indonesia telah mencapai 43,42 persen, sementara inklusi keuangan syariah baru mencapai 13,41 persen.

Sementara itu, tingkat literasi asuransi nasional mencapai 45,45 persen dan tingkat inklusi asuransi 28,50 persen.

Adanya gap di antara literasi dan inklusi keuangan syariah maupun asuransi ini masih menyisakan pekerjaan rumah besar untuk akses layanan finansial berbasis syariah, termasuk asuransi.

Ditambah, jumlah masyarakat Indonesia yang
memiliki asuransi masih sedikit apabila dibandingkan dengan berbagai negara lain.

Baca juga: Pentingnya Kolaborasi Multisektor untuk Dorong Pertumbuhan Asuransi Syariah

Menurut data dari OJK, per September 2024, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia mencapai 2,8 persen. Angka ini masih relatif lebih kecil dibandingkan beberapa negara lainnya pada 2023, seperti Malaysia (4,8 persen), Jepang (7,1 persen), dan Singapura (11,4 persen).

Halaman:


Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau