KOMPAS.com-Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menggandeng sejumlah asosiasi untuk mencari solusi atas fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana).
“Di Pemerintah, Kementerian Perdagangan, berupaya untuk menawarkan berbagai macam solusi agar masyarakat masih berbelanja langsung. Kami bekerja sama dengan berbagai macam asosiasi,” ujar Roro di Jakarta, Selasa (12/8/2025), seperti dilansir Antara.
Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pemberian diskon. Roro menjelaskan Rojali dan Rohana muncul akibat perubahan gaya hidup masyarakat.
Baca juga: Wamenko Polkam: Gara-gara Covid-19 Sekarang Ramai Rojali dan Rohana ...
Menurut dia, saat ini lebih banyak masyarakat memilih berbelanja secara daring.
“Sehingga, apa yang terjadi? Kalau mereka berkunjung ke mall, mereka lebih suka untuk menonton film di bioskop, makan ke restoran, dan pada akhirnya baru mereka berbelanja,” katanya.
Ia menegaskan Rojali dan Rohana tidak berkaitan dengan penurunan daya beli. Konsumen masih banyak berbelanja luring, terutama saat Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, serta libur sekolah.
Baca juga: Mendag Ungkap Ada Rohali di Tengah Maraknya Rojali dan Rohana
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan tren belanja daring terus naik.
Data Badan Pusat Statistik mencatat transaksi ritel online dan marketplace tumbuh 7,55 persen secara kuartalan pada triwulan II 2025.
Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen secara tahunan pada periode yang sama.
Airlangga tidak merinci nilai transaksi pada triwulan I dan II tahun ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang