Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Beda Pendapat Soal BMAD, Industri Tekstil Minta Sikap Tegas

Kompas.com - 12/08/2025, 15:51 WIB
Suparjo Ramalan ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perbedaan pendapat di tubuh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk benang filamen memicu sorotan, khususnya dari pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Farhan Aqil, menyoroti perbedaan pendapat di internal Apindo terkait penerapan Bea Masuk Anti Dumping.

Menurutnya, perbedaan sikap ini justru melemahkan posisi organisasi di tengah situasi industri yang sedang tertekan.

Baca juga: POLY Tutup Pabrik Tekstil di Karawang, Terdampak Kebijakan Impor dan Tarif AS

Ilustrasi industri tekstil. SHUTTERSTOCK/AIPCREATIVE Ilustrasi industri tekstil.

Ia menekankan pentingnya Indonesia memiliki strategi atau kebijakan yang tepat untuk menghadapi perubahan situasi politik dan ekonomi global.

Sebagai contoh, Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan proteksi pasar domestik, misalnya dengan mengenakan tarif tambahan terhadap produk dari negara tertentu.

Menurut Farhan, Indonesia juga harus menerapkan langkah serupa guna melindungi industri dalam negeri dari masuknya produk impor murah, khususnya dari China, agar pasar lokal tidak dikuasai barang-barang yang bisa melemahkan produsen domestik.

“Kita perlu formulasi yang pas untuk hadapi dinamika geopolitik dan geoekonomi. Banyak negara yang mulai melindungi pasar dalam negerinya,” ujar Farhan melalui keterangan pers, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Apindo: Indonesia Masih Berpeluang Tekan Tarif AS untuk Kopi, Nikel, hingga Tekstil

“Salah satunya AS yang menerapkan sejumlah tarif terhadap beberapa negara. Indonesia harus jaga industri dalam negerinya supaya tidak kebobolan oleh produk China yang murah,” paparnya.

Beda pendapat terlihat dari pernyataan Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani, yang menilai bahwa ancaman dumping dari China perlu diwaspadai, imbas penolakan usulan pengenaan BMAD.

Namun, Ketua Bidang Perdagangan Apindo, Anne Patricia Sutanto, yang secara gamblang menyatakan penolakannya terhadap penerapan BMAD. Sikap yang berseberangan ini dinilai membingungkan dan kontraproduktif.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau