Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo dan Grab Indonesia Terapkan Kebijakan WFH untuk Antisipasi Demo

Kompas.com - 01/09/2025, 16:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT Grab Indonesia memberlakukan kebijakan bekerja di rumah (work from home/WFH) kepada seluruh karyawannya.

Kebijakan ini menyusul imbauan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam Surat Edaran Nomor e-0014/SE/2025 tertanggal 29 Agustus 2025.

Imbauan ini dikeluarkan agar perusahaan di Jakarta menerapkan WFH untuk mengantisipasi meningkatnya aksi demonstrasi di Jakarta yang meluas di berbagai titik sejak Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Di Tengah Imbauan WFH, Pekerja Waswas Berangkat Kantor Usai Kericuhan di Jakarta

Direktur dan Chief People Officer GoTo Monica Lynn Mulyanto mengatakan, pihaknya telah memberlakukan WFH mulai Senin (1/9/2025).

Kebijakan ini diambil lantaran perusahaan memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan karyawan seiring dengan perkembangan situasi aksi unjuk rasa terkini.

"Seiring dengan perkembangan situasi, kami menghimbau agar seluruh karyawan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk untuk bekerja dari rumah," ujarnya kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Kakak-Beradik Rintis UMKM Neu.Men di Shopee: Bosan WFH, Kini Jualan hingga Jepang dan AS

Monica tidak menjelaskan lebih lanjut terkait sampai kapan tepatnya kebijakan WFH ini akan diberlakukan ke karyawan GoTo.

"Kami akan terus memantau situasi dan memberikan update lebih lanjut terkait kebijakan kerja dari rumah setiap harinya," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov DKI Imbau WFH dan PJJ Sekolah Hari Ini di Kawasan Terdampak Demo

Sementara Chief Executive Officer Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, pihaknya bahkan telah menerapkan kebijakan WFH ke karyawan sejak Jumat (29/8/2025).

Hal ini agar seluruh pemangku kepentingan mulai dari karyawan, mitra pengemudi, hingga konsumen Grab Indonesia tetap terjaga keamanannya selama demonstrasi masih berlangsung.

"Kami akan terus WFH sampai situasi dan kondisi lebih baik, sesuai dengan apa yang diimbaukan oleh pemerintah," ucap Neneng saat konferensi pers virtual, Minggu (31/8/2025).

Sebagai informasi, aksi demonstrasi telah berlangsung sejak Kamis kemarin di Gedung DPR RI.

Baca juga: Disnaker DKI Imbau Perusahaan Terapkan WFH, Terutama di Kawasan Terdampak Unjuk Rasa

Aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat atas sejumlah kebijakan pemerintah seperti tunjangan anggota DPR RI yang angkanya cukup fantastis hingga sikap maupun ucapan anggota DPR yang dinilai nirempati kepada kondisi masyarakat.

Lalu pada hari-hari berikutnya demo berlangsung lebih luas setelah menelan korban jiwa dari sisi masyarakat yakni pengemudi ojek online pada Kamis malam.

Demo meluas ke berbagai titik di Jakarta seperti Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, hingga ke daerah di luar Jakarta.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan imbauan WFH ke perusahaan di Jakarta. Namun imbauan ini bersifat situasional dan tidak wajib.

“Imbauan ini sifatnya menyesuaikan kondisi lapangan. Kami sudah menginformasikan kepada perusahaan melalui APINDO, KADIN, dan mediator hubungan industrial,” ujar Kepala Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta Syaripudin.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau