Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Padat Karya Jalan dan Jembatan Serap 43 Ribu Tenaga Kerja

Kompas.com - 05/10/2025, 16:25 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pelaksanaan program padat karya di bidang jalan dan jembatan pada 2025.

Program ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, padat karya bukan sekadar proyek fisik.

“Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Baca juga: Kementerian PU Targetkan Aturan Turunan untuk SPM Jalan Tol Rampung Desember 2025

Pelibatan warga setempat menjadi inti kegiatan ini. Padat karya membuka lapangan kerja, menekan pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Program infrastruktur kerakyatan tersebut dijalankan oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga. Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperluas kesempatan kerja.

Pada tahun anggaran 2025, Kementerian PU mengalokasikan dana Rp1,2 triliun untuk kegiatan padat karya di bidang jalan dan jembatan. Program ini tersebar di 1.059 lokasi di berbagai daerah.

Dana digunakan untuk pekerjaan infrastruktur berskala kecil seperti pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan masyarakat menjadi pelaku utama.

Data e-Monitoring Kementerian PU per 24 September 2025 mencatat progres fisik program telah mencapai 62,1 persen. Serapan tenaga kerja mencapai 43.628 orang, setara 2,9 juta Hari Orang Kerja (HOK).

Baca juga: Sedikit Melambat, Serapan Anggaran Kementerian PU 90 Persen

Pada sektor jalan, kegiatan mencakup pembersihan median, pengecatan marka, dan perbaikan ringan. Progres fisiknya mencapai 63,78 persen dengan 33.052 tenaga kerja terserap.

Pemeliharaan rutin kondisi jalan telah terealisasi 43,96 persen dengan 244 tenaga kerja, sementara pekerjaan penunjangan jalan (holding) mencapai 62,56 persen dan menyerap 23 tenaga kerja.

Pada bidang jembatan, kegiatan seperti pengecatan rangka telah mencapai progres 57,9 persen. Sebanyak 9.674 tenaga kerja terlibat dari target 12.180 orang.

Selain itu, program padat karya kontraktual juga berjalan dengan progres 33,41 persen dan menyerap 635 tenaga kerja.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau