Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Terlambat Investasi? Ikuti 4 Strategi Warren Buffett Ini

Kompas.com - 06/10/2025, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Nasdaq

JAKARTA, KOMPAS.com - Warren Buffett adalah salah satu orang terkaya di dunia dan investor kawakan.

Prinsip-prinsip investasi Warren Buffett telah membantunya memupuk kekayaan selama beberapa dekade.

Nah, prinsip-prinsip investasi Buffett tersebut sangat berharga bagi generasi senior maupun Anda yang merasa terlambat investasi.

Baca juga: Warren Buffett Ubah Haluan ke Emas, Robert Kiyosaki Ingatkan Krisis Pasar

Warren Buffett merupakan salah satu investor paling sukses sepanjang sejarah. Simak 10 aturan Investasi Warren Buffett.
AFP PHOTO/PAUL MORIGI Warren Buffett merupakan salah satu investor paling sukses sepanjang sejarah. Simak 10 aturan Investasi Warren Buffett.

Tidak seperti investor muda yang mampu mengambil risiko besar dan bangkit kembali dari kerugian, generasi yang lebih senior membutuhkan strategi yang melindungi modal sekaligus meningkatkan kekayaan.

Pendekatan Buffett menawarkan hal itu, yakni prinsip-prinsip konservatif yang menghasilkan keuntungan yang konsisten dari waktu ke waktu.

Dikutip dari Nasdaq, Senin (6/10/2025), berikut beberapa strategi Warren Buffett untuk generasi senior atau Anda yang merasa terlambat investasi.

1. Beli saham perusahaan besar dengan harga wajar

Aturan pertama Buffett sederhana, yaitu berinvestasilah pada perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat.

Baca juga: Warren Buffett Tutup Masa Jabatannya dengan Akuisisi Petrokimia Rp 161 Triliun

Perusahaan-perusahaan ini memiliki sesuatu yang istimewa yang membuat pesaing menjauh, yakni pengenalan merek yang kuat, kekuatan penetapan harga, atau aliran pendapatan yang tahan lama.

Alih-alih memburu saham termurah, Buffett berfokus pada perusahaan berkualitas dengan harga wajar.

Pendekatan ini memberi Anda investasi yang dapat bertahan dari gejolak pasar dan terus menghasilkan imbal hasil melalui pasang surut ekonomi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau