Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Tarif Trump Picu Gelombang Likuidasi Terbesar dalam Sejarah Kripto, Aksi Jual Bitcoin dkk Tembus Rp 300 T

Kompas.com - 13/10/2025, 15:05 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memberlakukan tambahan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto pada Jumat (10/10/2025) malam.

Hal itu mengguncang pasar digital global dan memicu gelombang likuidasi terbesar dalam sejarah kripto.

Kejadian yang disebut CoinGlass sebagai peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah kripto ini, mengungkap tingginya risiko leverage di sektor tersebut.

Menurut data dari platform analisis CoinGlass, mata uang digital seperti bitcoin, etherium, dan solana menjadi yang paling terpukul, dengan total likuidasi mencapai 18,28 miliar dolar AS atau sekitar Rp 302,2 triliun (kurs Rp 16.550 per dolar AS).

Baca juga: Intip Sumber Kekayaan Donald Trump Rp 121 Triliun, dari Kripto hingga Klub Golf

Kerugian di pasar kripto ini terjadi di tengah aksi jual besar-besaran di pasar saham, di mana Nasdaq dan S&P 500 mencatat penurunan terdalam dalam enam bulan terakhir.

Dalam 24 jam terakhir, sekitar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 82,7 triliun) nilai bitcoin telah dilikuidasi, disusul 4 miliar dolar AS (Rp 66,2 triliun) ether, dan sekitar 2 miliar dolar AS (Rp 33,1 triliun) solana.

Harga bitcoin turun hampir 10 persen dalam lima hari terakhir dan diperdagangkan di level 111.616,20 dolar AS atau sekitar Rp 1,85 miliar per koin pada pukul 15.45 waktu setempat, setelah sempat anjlok hingga 103.000 dolar AS (Rp 1,71 miliar) pada pukul 17.15 Jumat waktu setempat.

Pada hari yang sama, ether sempat berada di harga 4.365,63 dolar AS (Rp 72,3 juta) sebelum jatuh ke 3.742,88 dolar AS (Rp 61,9 juta) — penurunan sebesar 14,2 persen.

Sementara solana yang semula dihargai 223,10 dolar AS (Rp 3,69 juta), turun menjadi 178,72 dolar AS (Rp 2,96 juta) pada pukul 15.45 ET — merosot hampir 20 persen.

Pasar kripto sebenarnya telah mencatat kenaikan besar sejak Trump menjabat tahun ini, sebagian besar karena perubahan sikapnya terhadap kripto — dari sebelumnya menyebut bitcoin “tidak punya nilai nyata”, menjadi sosok yang aktif berbicara di hadapan komunitas kripto, meluncurkan koin meme-nya sendiri, dan menjanjikan pembentukan cadangan strategis kripto nasional.

Baru-baru ini, Trump juga mengeluarkan perintah eksekutif yang mengizinkan aset digital seperti kripto dimasukkan ke dalam rencana pensiun 401(k), yang mendorong harga bitcoin mencetak rekor tertinggi baru di level 124.000 dolar AS atau sekitar Rp 2,05 miliar per koin pekan lalu.

Meski perundingan dagang antara Washington dan Beijing masih berlangsung, ketegangan kembali meningkat pada Kamis setelah China memperketat pembatasan ekspor mineral tanah jarang (rare earth) yang penting bagi industri teknologi dan energi.

Sementara aset-aset kripto utama kembali menunjukan kenaikan meski belum 100 persen pulih.  Berdasarkan data Coinmarket Senin (13/10/2025), bitcoin berada di posisi 115.324 dollar AS pada pukul 14.56 WIB.

Kemudian etherium ke level 4.176 dollar AS dan solana di posisi 196,94 dollar AS.

Baca juga: Harga Bitcoin (BTC) Jatuh Usai Trump Kenakan Tarif 100 Persen ke China

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau