Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKH Siap Pasok Kebutuhan 2 Juta Jemaah Haji dan Umrah Indonesia

Kompas.com - 17/10/2025, 11:41 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak usahanya, Syarikah BPKH Limited Liability Company, siap memenuhi seluruh kebutuhan jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi.

Komitmen itu disampaikan usai BPKH menyepakati penandatanganan MoU dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Kamis (16/10/2025).

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, BPKH akan memenuhi pasokan kebutuhan para jemaah haji dan umrah Indonesia.

Baca juga: Imbas Penarikan Uang Muka Biaya Haji, BPKH Pangkas Target Dana Kelolaan Jadi Rp 180 Triliun

Kemendag juga akan membantu mencarikan pemasok yang siap mendukung kebutuhan-kebutuhan jemaah di Tanah Suci.

“Jadi prosesnya akan dilakukan melalui business matching antara pelaku usaha lokal dengan supplier di Arab Saudi yang difasilitasi oleh perwakilan perdagangan di sana,” ujar Budi lewat keterangan pers, Jumat (17/10/2025).

Syarikah BPKH Limited merupakan anak usaha dari BPKH di Arab Saudi untuk mendukung ekosistem perhajian dan investasi.

Pasar haji asal Indonesia termasuk besar. Setiap tahun, lebih dari 2 juta jemaah haji dan umrah Indonesia datang ke Tanah Suci.

Para jemaah memerlukan beragam produk dan layanan esensial, mulai dari makanan dan minuman, tekstil, perlengkapan ibadah, kosmetik, hingga layanan pendukung.

Melalui kerja sama ini, pelaku usaha Indonesia di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka), serta jasa pelayanan haji dan umrah yang berorientasi ekspor, dapat memperluas jaringan dan memperkuat posisi di pasar Arab Saudi.

Adapun, kerja sama Kemendag dengan Syarikah BPKH Limited Liability Company meliputi fasilitasi peningkatan kapasitas, pengembangan produk, promosi bagi pelaku usaha berorientasi ekspor, peningkatan dan perluasan jejaring bisnis, serta pertukaran informasi pasar dan peluang perdagangan.

“Sinergi ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan kehadiran produk Indonesia yang berdaya saing di pasar Arab Saudi,” paparnya. “Lebih dari itu, kerja sama juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah, sekaligus membuka peluang ekspor baru bagi pelaku usaha nasional, termasuk UMKM yang berorientasi ekspor,” lanjut Mendag.

Baca juga: Ekspor RI Naik 7,72 Persen, Mendag: Surplus Dagang 6 Bulan Berturut-Turut

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau