Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sebut Kondisi Kondusif Pasca Demo, tapi Masih Ada Laporan Orang Hilang dan Penangkapan Aktivis

Kompas.com - 05/09/2025, 10:53 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Imam Sugianto mengatakan, situasi nasional saat ini sudah kondusif setelah unjuk rasa yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025.

Imam mengatakan, semua sudah diatasi oleh aparat baik dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sehingga ketertiban dan keamanan aman dan terkendali.

"Insya Allah kondusif, semua sudah dalam pengelolaan TNI-Polri. Kita bersatu. Kita lihat saja kemarin yang ditangkap Polda Metro, kita ikuti di Polda Metro," kata Imam di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: BIN soal Kondisi Usai Demo: Semua Sudah dalam Pengelolaan TNI/Polri

Pemerintah juga berjanji akan mendengarkan dan menanggapi secara langsung 17+8 Tuntutan Rakyat yang telah disampaikan melalui DPR-RI.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan, pemerintah menghargai setiap aspirasi dan menyambut suara tersebut.

"Seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden, suara rakyat adalah bagian dari demokrasi yang harus kita dengarkan dengan hati yang jernih dan penuh rasa hormat," kata Budi dalam keterangannya.

Wakil Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Imam Sugianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Wakil Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Imam Sugianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

Budi mengatakan, Kemenko Polkam terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan aspirasi masyarakat ditangani dengan langkah yang bijaksana, terbuka, dan sesuai hukum.

Masih ada orang yang dinyatakan hilang

Meski diklaim kondusif, hingga kini masih ada orang yang dinyatakan hilang, dan ditahan oleh aparat keamanan.

Data terbaru Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Kamis (4/9/2025) menyebut masih ada tujuh orang yang dinyatakan hilang setelah peristiwa ricuh aksi unjuk rasa akhir Agustus.

Baca juga: Polisi Tahan 6 dari 7 Tersangka Kasus Penyebaran Konten Provokatif

Tujuh orang yang masih dinyatakan hilang adalah:

  • Lokasi terakhir di Cikole, Bandung: Fujian Esa Gumilar
  • Lokasi terakhir di Bogor: Delta Surya Sindu Atmaja
  • Lokasi terakhir di Jakarta Pusat:
  1. Eko Purnomo
  2. Heri Susanto
  3. M. Miftakhul Huda
  4. Muhammad Farhan Hamid
  5. Reno Syahputrodewo

Kabidhumas Polda Jabar tengah memperlihatkan barang bukti dan 12 pelaku penyebar konten provokatif demo Bandung, saat konferrnsi pers di Mapolda Jabar, kamis (4/9/2025)..KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Kabidhumas Polda Jabar tengah memperlihatkan barang bukti dan 12 pelaku penyebar konten provokatif demo Bandung, saat konferrnsi pers di Mapolda Jabar, kamis (4/9/2025)..

Mereka yang sebagian telah ditemukan dan ditahan oleh pihak kepolisian, baik di Polda Metro Jaya maupun Polres Jakarta Utara.

Kontras juga membuka posko laporan mengenai keberadaan orang hilang melalui nomor 089635225998.

Pengaduan orang hilang dapat juga disampaikan melalui formulir bit.ly/PoskoOrangHilang.

Baca juga: Polisi Tangkap Provokator Penjarahan Rumah Mertua Uya Kuya

Ribuan massa ditangkap dan ditahan

Selain itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat ada 1.683 orang sempat ditangkap Polda Metro Jaya terkait aksi demonstrasi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya
KPK Dalami Barang Bukti yang Disita dari Rumah Eks Menag Yaqut Saat Periksa Wasekjen GP Ansor
KPK Dalami Barang Bukti yang Disita dari Rumah Eks Menag Yaqut Saat Periksa Wasekjen GP Ansor
Nasional
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Main Domino Usai Bertemu Karding, Tak Tahu Ternyata Ada Aziz Wellang
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Main Domino Usai Bertemu Karding, Tak Tahu Ternyata Ada Aziz Wellang
Nasional
Menanti Reformasi DPR dan Polri, Publik Tunggu Perubahan Nyata
Menanti Reformasi DPR dan Polri, Publik Tunggu Perubahan Nyata
Nasional
KPK Kumpulkan Bukti-bukti Terkait Bupati Pati Sudewo di Kasus Korupsi Proyek Jalur Kereta
KPK Kumpulkan Bukti-bukti Terkait Bupati Pati Sudewo di Kasus Korupsi Proyek Jalur Kereta
Nasional
Kemiskinan Struktural Sejak Kandungan: Mendesak Reformasi Sosial-Ekonomi
Kemiskinan Struktural Sejak Kandungan: Mendesak Reformasi Sosial-Ekonomi
Nasional
RUU Perampasan Aset, Harapan atau Bumerang?
RUU Perampasan Aset, Harapan atau Bumerang?
Nasional
Hotman Paris Tantang Adu Fakta Buktikan Nadiem Tak Bersalah di Hadapan Prabowo, Ini Kata Istana dan Kejagung
Hotman Paris Tantang Adu Fakta Buktikan Nadiem Tak Bersalah di Hadapan Prabowo, Ini Kata Istana dan Kejagung
Nasional
Ojol dan Hegemoni Kapitalisme Digital
Ojol dan Hegemoni Kapitalisme Digital
Nasional
Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Segera Dipulangkan, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?
Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Purba Segera Dipulangkan, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?
Nasional
Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Gibran Dimulai, Riwayat SMA di Singapura Dinilai Tak Sesuai Aturan RI
Nasional
Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
Politik sebagai Konten: Transformasi Gerakan Sosial di Era Digital
Nasional
21 Tahun Kematian Munir, Sejauh Mana Proses Penyelidikan Kasusnya?
21 Tahun Kematian Munir, Sejauh Mana Proses Penyelidikan Kasusnya?
Nasional
Sidang Perdana Gugatan Rp 125 Triliun ke Wapres Gibran Dimulai Hari Ini di PN Jakpus
Sidang Perdana Gugatan Rp 125 Triliun ke Wapres Gibran Dimulai Hari Ini di PN Jakpus
Nasional
Tuntutan Rakyat 17+8
Tuntutan Rakyat 17+8
Nasional
Kapolri Gandeng TNI dan BIN, Selidiki Dalang Kerusuhan Akhir Agustus
Kapolri Gandeng TNI dan BIN, Selidiki Dalang Kerusuhan Akhir Agustus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau