Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darmansjah Djumala
Diplomat

Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dan Dosen Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Kelompok Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bidang kerjasama internasional.

Satu Tahun Diplomasi Prabowo

Kompas.com - 18/10/2025, 10:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU tahun sudah pemerintahan Prabowo Subianto berjalan. Dari berbagai kebijakannya, diplomasi dan kebijakan luar negeri menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian.

Di tengah dinamika global yang semakin keras, seperti perang Rusia–Ukraina yang belum reda, konflik Gaza yang berkepanjangan, serta persaingan Amerika versus China di kawasan di Indo-Pasifik, Indonesia berusaha menegaskan kembali posisinya dalam diplomasi di panggung dunia.

Dengan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif, sesuai dengan janjinya saat kampanye Pilpres 2024, Prabowo memainkan jurus diplomasinya ke segala jurusan.

Baru saja dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, Prabowo tancap gas menjalankan diplomasi dan kebijakan luar negerinya. Tidak kurang dari 24 negara sudah dikunjungi.

Bagaimana membaca langkah diplomasi Prabowo selama satu tahun masa kepresidenannya?

Jika kita runut balik ke belakang saat kampanye Pilpres, Prabowo mengaku akan meneruskan politik luar negeri bebas-aktif, non-blok dan tidak memihak.

Baca juga: Prabowo: Guru Kegigihan Personal atau Publik?

Betulkah? Mari lihat data. Sejauh pantauan media, sejak dilantik sebagai presiden, Prabowo diwartakan sudah mengunjungi 24 negara dalam 16 perjalanan luar negeri.

Muhibah ke luar negeri bagi seorang presiden bukanlah perjalanan dinas biasa. Pasti ada muatan kepentingan strategis menyertainya.

Tercatat setelah pelantikannya, negara yang pertama dikunjungi Prabowo adalah China dan Amerika Serikat. Ini saja sudah memantik letupan spekulasi publik.

Kenapa China? Mengapa juga harus ke AS?

Dalam fatsun diplomasi, kunjungan pertama seorang Presiden ke suatu negara mencerminkan derajat kepentingan hubungan bilateral dengan negara terebut.

Di masa kampanye Pilpres, banyak pihak meragukan Prabowo memprioritaskan diplomasi ekonomi. Kunjungan pertama ke China menepis anggapan itu.

Kunjungan pertama ke China mengirim sinyal ke negara-negara maju lainnya: Indonesia akan melanjutkan kerja sama ekonomi dengan China. Ini sesuai dengan janji kampanyenya yang akan meneruskan kebijakan Jokowi di bidang diplomasi ekonomi.

Namun, ada satu hal yang menarik: segera setelah kunjungan ke China, Prabowo langsung terbang ke Washington, AS, untuk menemui Presiden saat itu, Joe Bidden.

Mengapa ke AS? Bukankah kunjungan ke China sudah cukup untuk menunjukkan prioritas diplomasi ekonomi dalam kebijakan luar negerinya?

Halaman:


Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Nasional
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Nasional
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Nasional
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Nasional
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Nasional
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Nasional
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Nasional
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Nasional
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Nasional
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 'Reuni' di Thamrin
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu "Reuni" di Thamrin
Nasional
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Nasional
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
Nasional
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau