Aion Bidik Produksi 2.000 Unit UT hingga Akhir 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah resmi menyerahkan ratusan unit Aion UT ke konsumen perdana, GAC Aion Indonesia kini tancap gas mengejar target produksi hingga akhir 2025.

Produsen otomotif asal China ini menargetkan bisa merampungkan lebih dari 2.000 unit Aion UT sampai Desember mendatang.

Andry Ciu, Chief Executive Officer GAC Aion Indonesia, mengatakan pihaknya tengah berfokus memenuhi permintaan yang datang cukup tinggi sejak mobil listrik SUV tersebut diluncurkan.

“Jadi total Aion UT yang terpesan itu sudah ribuan, angka pastinya nanti saya harus cek dulu. Pokoknya fokus saya harus bisa produksi lebih dari 2.000 unit sampai Desember. Ini angka yang lagi kami kejar,” ujar Andry, saat ditemui di Jakarta Utara, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: GAC Indonesia Serahkan 225 Unit Aion UT ke Konsumen

Sebagai informasi, Aion UT menjadi salah satu model kendaraan yang diproduksi secara lokal di pabrik yang berlokasi di Jawa Barat.

Pada tahap awal, GAC Indonesia menargetkan kapasitas produksi mencapai 20.000 unit per tahun, dengan rencana ekspansi hingga 50.000 unit per tahun. Model pertama yang dirakit secara lokal adalah Aion V.

dok.Aion Pabrik GAC Aion

Pabrik ini akan memproduksi beragam jenis kendaraan, termasuk sedan, SUV, MPV, dan model 7-seater yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik maupun internasional.

Adapun untuk Aion UT yang dijual di Indonesia dijual dalam dua varian.

Varian Premium hadir dengan baterai 60 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 500 kilometer.

Baca juga: Bukan Jakarta, Ini Daerah dengan Tarif Parkir Termahal di Indonesia

Fitur keselamatan didukung oleh sistem ADiGO (Aion Digital Intelligent Gateway and Operation System), serta interior modern dengan layar besar dan material premium.

Sementara itu, varian Standard dibekali baterai 44,12 kWh dengan jarak tempuh 400 kilometer.

Untuk harga, Aion UT Standard dijual Rp 325 juta dan Aion UT Premium seharga Rp 363 juta.