Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengusaha Sawit di Riau Diperas Lewat Video Call Seks, Rugi Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 11/10/2025, 05:53 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com – Seorang pengusaha kelapa sawit berinisial MT di Riau menjadi korban pemerasan oleh sepasang kekasih, Sisilia Hendriani (24) dan Syamsul Zekri (34).

Keduanya kini telah ditangkap oleh Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro Ridwan menceritakan kronologi kejadian. Kasus ini berawal dari perkenalan antara korban dan Sisilia di sebuah tempat hiburan malam pada 2019.

“Setelah itu, mereka berkomunikasi lewat DM Instagram dan berlanjut ke WhatsApp,” ujar Ade kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (10/10/2025) malam.

Baca juga: Video Call Seks Mahasiswi, Pengusaha Sawit Diperas Rp 1,6 M di Riau

Modus: Video Call Seks dan Screenshot

Menurut Ade, komunikasi antara keduanya berlanjut hingga Agustus 2023. Saat itu, korban kembali menghubungi Sisilia dan mengajak melakukan video call seks melalui Instagram.

“Pada Agustus 2023, korban kembali menghubungi pelaku dan mengajak melakukan video call seks lewat DM Instagram,” kata Ade.

Awalnya, Sisilia yang diketahui merupakan seorang mahasiswi menolak ajakan tersebut. Namun, karena ditawari uang Rp 1 juta, ia akhirnya setuju.

Keduanya kemudian melakukan video call seks tanpa busana.

Tanpa sepengetahuan korban, Sisilia mengambil tangkapan layar atau screenshot dari tayangan video call itu. Ia kemudian dibantu kekasihnya, Syamsul Zekri, untuk mengancam dan memeras korban.

“Pelaku Syamsul mengancam akan menyebarkan foto jika tidak dikirim uang,” sebut Ade.

Baca juga: 4 Napi Ngaku Polisi, Peras Wanita Rp 70 Juta Ancam Sebar Video Call Sex

Korban Rugi Rp 1,6 Miliar

Karena takut aibnya terbongkar, terutama karena korban telah berkeluarga, MT pun menuruti permintaan pelaku.

Awalnya, korban mentransfer uang Rp 10 juta ke rekening yang telah disiapkan oleh kedua pelaku.

Namun, ancaman tidak berhenti di situ. Pemerasan terus berlanjut hingga Agustus 2025.
Dalam kurun waktu tersebut, korban mengalami kerugian total mencapai Rp 1,6 miliar.

Penangkapan dan Barang Bukti

Merasa tidak tahan, korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Polda Riau.

Tim Siber Ditreskrimsus Polda Riau kemudian melakukan pelacakan terhadap akun media sosial pelaku hingga akhirnya menangkap keduanya di Pekanbaru pada Jumat (10/10/2025).

“Pelaku melakukan kejahatannya dengan modus video call seks. Korban mengalami kerugian Rp 1,6 miliar,” ungkap Ade.

Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan, antara lain dua unit mobil, satu unit sepeda motor, kalung emas seberat 10 gram, serta dua unit ponsel.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau