Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Raja Mataram di Imogiri, Tempat Peristirahatan Terakhir PB XIII

Kompas.com - 02/11/2025, 10:37 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com -  Kabar duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Raja Keraton, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, wafat pada Minggu (2/11/2025) pukul 07.29 WIB di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi, salah satu kerabat dekat almarhum.

Nggih, memang hari ini kita berduka. Beliau sudah dinyatakan meninggal dunia pagi tadi di Rumah Sakit Indriati. Saat ini sedang dipersiapkan proses pemulangan dari rumah sakit ke Keraton,” ujar KPH Eddy Wirabhumi, dilansir dari Kompas.com (2/11/2025).

Baca juga: Raja Keraton Surakarta Sinuhun Pakubuwono XIII Meninggal Dunia

Menurutnya, PB XIII sudah cukup lama menjalani perawatan akibat komplikasi penyakit, termasuk kadar gula darah tinggi. “Beliau memang sudah lama sakit. Usianya juga sudah sepuh, dan beberapa penyakit menyertai,” tambahnya.

Akan dimakamkan di Makam Raja-raja Mataram Imogiri

Sesuai tradisi dan tata adat Keraton Kasunanan, jenazah PB XIII akan dimakamkan di Astana Raja-Raja Mataram Imogiri, Yogyakarta. Sebelum menuju ke sana, jenazah terlebih dahulu akan disemayamkan di Pendapa Paningratan, di belakang pendapa utama Keraton Surakarta.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.Dok. Diskominfo Jateng Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.

“Rencana akan dimakamkan di Astana Raja-Raja Mataram Imogiri, Yogyakarta. Prosesi dilakukan sesuai tata adat keraton,” jelas Eddy dilansir dari Kompas.com (2/11/2025).

Rapat internal keluarga besar keraton dijadwalkan berlangsung pada Minggu pagi untuk menentukan detail prosesi pemakaman. Menurut rencana, pemakaman akan dilakukan pada Selasa Kliwon (4/11/2025) sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.

Sejarah Makam Raja-Raja Imogiri

Makam Raja Imogiri atau dikenal juga sebagai Pajimatan Imogiri, merupakan kompleks pemakaman para raja dan keturunan Kerajaan Mataram Islam, termasuk raja-raja Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Dilansir dari Kompas.com (22/9/2022), kompleks makam ini dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1632 Masehi (1554 Saka).

Terletak di Bukit Merak, Dusun Pajimatan, Girirejo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kompleks ini berada sekitar 12 kilometer di selatan Kota Yogyakarta.

Baca juga: Jejak Ki Anom Suroto, dari RRI Surakarta Bawa Wayang ke Lima Benua

Kompleks makam berada di puncak bukit. Untuk mencapai area utama makam, pengunjung harus menaiki sekitar 300 anak tangga.

Sultan Agung, raja ketiga Mataram Islam (1613–1645), dikenal sebagai pemimpin besar yang membawa kerajaan mencapai masa kejayaan.

Berdasarkan naskah kuno seperti Babad Momana dan Babad ing Sangkala, Sultan Agung memerintahkan pembangunan kompleks pemakaman ini sebagai tempat peristirahatan keluarga dan keturunannya.

Dari Giriloyo ke Bukit Merak

Awalnya, Sultan Agung memerintahkan pembangunan makam keluarga di Bukit Girilaya (Giriloyo).

Namun ketika pengawas pembangunan, Panembahan Juminah, meninggal dunia dan dimakamkan di lokasi tersebut, Sultan Agung memutuskan untuk membangun makam baru di tempat lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau