Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Makan Gorengan Saat Sahur dan Buka, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/03/2025, 15:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com -Saat bulan Ramadan, waktu berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti.

Salah satu makanan favorit untuk berbuka adalah gorengan karena rasanya yang gurih dan cara memasaknya yang mudah.

Namun di balik kelezatannya, mengonsumsi gorengan saat berbuka maupun sahur tidak disarankan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Resep Sambal Bangkok Homemade, Cocolan Gorengan Takjil

The Primary Health Care Corporation (PHCC) menyarankan untuk menghindari gorengan selama puasa karena tergolong makanan tidak sehat.

Konsumsi gorengan secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut, kembung, menurunnya energi, hingga kenaikan berat badan.

Alasan jangan makan gorengan saat sahur dan buka puasa

Berikut adalah tiga alasan utama mengapa gorengan sebaiknya dihindari saat sahur dan berbuka:

1. Gorengan mengandung kalori tinggi

Gorengan termasuk makanan tinggi kalori karena dimasak dengan banyak minyak. Proses ini menambah jumlah kalori yang dikandung oleh makanan tersebut.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Misalnya, satu porsi kentang panggang mengandung sekitar 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan jika digoreng, kalorinya meningkat menjadi 319 kalori dengan 17 gram lemak.

Konsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

2. Gorengan mengandung lemak trans yang berbahaya

Gorengan dimasak pada suhu yang sangat tinggi menggunakan minyak yang telah diproses, yang dapat memicu pembentukan lemak trans.

Lemak trans diketahui meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti jantung koroner, kanker, diabetes, dan obesitas.

Baca juga: 5 Cara Membuat Gorengan agar Lebih Sehat, Perhatikan Minyak

Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gorengan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan metabolisme tubuh selama berpuasa.

3. Gorengan mengandung akrilamida yang beracun

Akrilamida adalah zat beracun yang terbentuk dalam makanan yang dimasak pada suhu tinggi, seperti gorengan atau makanan yang dipanggang.

Jika Anda sakit tenggorokan selama menjalani puasa Ramadhan, Anda perlu menghindari makanan, seperti gorengan dan kripik, saat berbuka dan sahur.SHUTTERSTOCK/Rifki Alfirahman Jika Anda sakit tenggorokan selama menjalani puasa Ramadhan, Anda perlu menghindari makanan, seperti gorengan dan kripik, saat berbuka dan sahur.

Zat ini dihasilkan dari reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine. Makanan berbasis tepung seperti bakwan, donat, tahu goreng, dan kentang goreng memiliki kadar akrilamida yang lebih tinggi.

Konsumsi akrilamida secara berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, gangguan ginjal, serta kanker endometrium dan ovarium.

4. Bikin lemas saat puasa

gorengan mengandung natrium dan karbohidrat yang tinggi. Mengonsumsi gorengan setiap hari bisa menurunkan energi yang mana bisa membuat tubuh lemas ketika berpuasa.

Menghindari gorengan selama sahur dan berbuka puasa sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung, Gorengan hingga Kopi

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan yang dipanggang atau direbus.

Dengan menjaga pola makan yang sehat, tubuh akan tetap bugar dan energi tetap terjaga selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau