KOMPAS.com - Banyak orang Indonesia menyukai makanan berbau menyengat, seperti petai, jengkol, dan durian.
Makanan tersebut memang nikmat. Namun efeknya adalah, menimbulkan bau mulut. Hal ini tentu harus segera diatasi, terutama jika kita ada agenda penting, seperti rapat.
Baca juga: Puasa Sebabkan Bau Mulut, 7 Makanan Ini Bikin Makin Parah
Jangan panik! Ada beberapa cara mudah dan cepat untuk menyegarkan napas agar tetap percaya diri.
Air putih menjadi solusi paling sederhana. Bakteri di lidah bisa memecah protein dari makanan dan menghasilkan senyawa sulfur penyebab bau mulut.
Minum air merangsang produksi saliva, yang kaya oksigen dan efektif menetralkan bakteri tersebut.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Minum Air Putih Hangat di Pagi Hari
Jika Anda mengonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering, seperti antihistamin atau obat tekanan darah, perbanyaklah minum air melebihi delapan gelas per hari.
Sayuran berserat seperti seledri dan mentimun mampu meningkatkan produksi saliva serta membantu membersihkan plak pada gigi dan gusi.
Trik sederhana: letakkan seiris mentimun di antara lidah dan langit-langit mulut selama sekitar 90 detik untuk mengurangi bau. Selain itu, peterseli juga memiliki efek serupa sebagai penetral aroma tak sedap.
Teh hijau mengandung polifenol yang dapat menurunkan kadar senyawa sulfur di mulut. Minumlah tanpa tambahan gula atau susu agar efeknya optimal.
Alternatif lain adalah teh mint, yang terbukti ampuh menetralkan aroma bawang putih sekaligus bermanfaat bagi kesehatan gusi.
Minyak tea tree memiliki sifat antibakteri alami. Teteskan beberapa titik pada sikat gigi, lalu gosokkan perlahan ke lidah bagian belakang dan sepanjang gusi. Minyak ini membantu membasmi bakteri penyebab bau mulut.
Baca juga: Apakah Tea Tree Oil Efektif untuk Jerawat? Ini Penjelasannya
Namun, wanita hamil atau menyusui sebaiknya menghindari penggunaannya karena belum ada penelitian yang cukup mengenai keamanannya.
Mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi saliva hingga 10 kali lipat. Pilihlah permen karet atau permen yang mengandung pemanis alami seperti xylitol atau sorbitol, bukan gula.
Gula justru dapat menjadi makanan bagi bakteri penyebab bau mulut. Meski begitu, konsumsi berlebihan pemanis buatan ini dapat memicu kembung atau gangguan pencernaan pada sebagian orang.
Obat kumur bukan hanya memberi sensasi segar, tapi juga mengandung zat antiseptik seperti cetylpyridinium chloride yang membantu mengurangi plak dan mencegah radang gusi.
Baca juga: Cara Mengolah Sambiloto untuk Sariawan, Bisa Jadi Obat Kumur
Gunakan selama 30 detik agar bakteri di tenggorokan dan lidah bagian belakang ikut terbasmi. Jika obat kumur terasa terlalu keras, pilih versi bebas alkohol atau campur dengan sedikit air.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini