Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Kritik Pemerintahan Trump: Banyak Kerusakan dalam 100 Hari

Kompas.com - 16/04/2025, 09:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

CHICAGO, KOMPAS.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pidato pertamanya setelah meninggalkan Gedung Putih.

Dalam kesempatan tersebut, Biden mengkritik keras pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang menurutnya telah menyebabkan kerusakan besar dalam waktu singkat.

Biden mengungkapkan keprihatinannya atas kebijakan pemerintah yang menyebabkan kehancuran, bahkan hanya dalam kurun waktu kurang dari 100 hari setelah Trump menjabat.

Baca juga: Trump Ancam Cabut Status Bebas Pajak Harvard Usai Tolak Tuntutan Pemerintah

"Dalam waktu kurang dari 100 hari, pemerintahan ini telah menyebabkan begitu banyak kerusakan dan kehancuran. Sungguh menakjubkan bahwa hal itu bisa terjadi secepat itu," kata Biden di sebuah konferensi advokat disabilitas di Chicago.

Biden juga menyoroti dampak besar yang dirasakan oleh administrasi Jaminan Sosial.

Menurutnya, lebih dari 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan karena perombakan yang dilakukan Trump.

"Mereka telah menebas administrasi Jaminan Sosial, sehingga 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan," jelas Biden, merujuk pada badan yang bertugas membayar tunjangan pensiun dan disabilitas di AS.

Dengan mengenakan jas biru dan dasi yang senada, Biden berbicara sekitar setengah jam, memperlihatkan beberapa tanda-tanda penuaan yang sempat membuatnya mempertimbangkan mundur dari kampanye masa jabatan kedua tahun lalu.

Baca juga: Utusan Trump: Putin Siap Buka Jalan untuk Damai dengan Ukraina

Presiden Trump, dalam responsnya, mengunggaj video singkat berisi anekdot yang tidak jelas, tanpa memberikan komentar apa pun.

Biden memilih topik Jaminan Sosial dalam pidatonya sebagai upaya menekan Trump terkait upaya perombakan yang dilakukannya.

Ia menyoroti pengurangan staf di lembaga tersebut, yang menurutnya merupakan bagian dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dimotori Trump dan miliarder Elon Musk.

"Situs web Jaminan Sosial sedang mogok, menghalangi para pensiunan untuk mendapatkan tunjangan mereka," terang dia, dikutip dari AFP pada Rabu (16/4/2025).

Diketahui, Jaminan Sosial yang melayani lebih dari 65 juta orang Amerika, dikenal sebagai "rel ketiga politik" di Washington, mengingat sensitivitasnya terhadap pemilih.

Banyak warga AS mengandalkan program ini untuk kebutuhan dasar mereka, seperti membeli makanan dan bertahan hidup.

"Banyak dari penerima manfaat ini, itu adalah satu-satunya pendapatan mereka. Jika dipotong atau dicabut, akan sangat menghancurkan, menghancurkan bagi jutaan orang," tambah Joe Biden.

Baca juga: Venezuela Umumkan Darurat Ekonomi, Warga Hadapi Krisis Berkepanjangan

Pidato Biden yang penuh dengan kritik terhadap pemerintahan Trump tersebut menggambarkan ketegangan yang terus berkembang antara kedua orang tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau