Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Banjir? Pengertian, Jenis, dan Contohnya di Indonesia

Kompas.com - 30/10/2025, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Musim hujan yang mulai melanda berbagai wilayah Indonesia kembali membawa ancaman banjir di sejumlah daerah.

Beberapa kota seperti Jakarta hingga Semarang dilaporkan mengalami genangan tinggi akibat curah hujan ekstrem sejak akhir Oktober 2025.

Fenomena ini mengingatkan kembali pentingnya memahami penyebab serta jenis-jenis banjir yang kerap terjadi di Indonesia, sebagaimana dijelaskan dalam buku “Macam-Macam Bencana Banjir: Seri Ensiklopedi Bencana Banjir.”

Baca juga: BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Percepat Penanganan Banjir Semarang

Banjir, Pertemuan Tiga Unsur Bencana

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa bencana banjir merupakan hasil pertemuan tiga unsur, yakni ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan masyarakat dalam menanganinya.

Banjir didefinisikan sebagai kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi area luas, termasuk wilayah yang sebelumnya kering.

Kondisi ini terjadi akibat meluapnya sungai, danau, atau sistem drainase karena volume air yang meningkat.

“Banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian jiwa, harta, dan benda,” demikian tertulis dalam buku tersebut.

Meski tidak bisa sepenuhnya dicegah, bencana banjir dapat dikendalikan dan diminimalkan dampaknya melalui sistem penanganan cepat, tepat, dan terpadu.

Baca juga: Banjir Semarang Telan Korban Jiwa, Riefqie Siswa SD Hanyut di Selokan saat Pulang Sekolah

Penyebab Banjir: Alam dan Aktivitas Manusia

Buku ini membagi penyebab banjir menjadi dua kategori besar, yakni penyebab alami dan penyebab akibat ulah manusia.

Secara alami, banjir sering terjadi karena curah hujan tinggi di atas normal, sementara secara non-alami dipicu oleh kerusakan lingkungan, penebangan pohon, serta buruknya sistem drainase.

Air yang tidak terserap oleh tanah akibat hilangnya ruang hijau menyebabkan volume air meningkat drastis di sungai dan saluran kota. Akibatnya, air meluap dan menggenangi wilayah pemukiman.

Di beberapa daerah, banjir kiriman juga terjadi akibat jebolnya tanggul atau bendungann. 

Menurut buku “Seri Ensiklopedi Bencana Banjir”, banjir dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan sumber airnya. Berikut penjelasan masing-masing jenis:

1. Banjir Air

Jenis banjir ini paling sering terjadi di Indonesia. Penyebab utamanya adalah meluapnya air dari sungai, danau, atau selokan akibat hujan berkepanjangan.

“Ketika kapasitas sungai dan saluran air tidak mampu menampung air hujan, maka daratan di sekitarnya akan tergenang,” tulis buku tersebut.

Baca juga: Perjalanan Kereta Solo–Semarang Kembali Normal, Banjir di Jalur Alastua Surut

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau