KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang beranggotakan 52 perwira tinggi.
Tim ini dibentuk melalui Surat Perintah (Sprin) Nomor: Sprin/2749/IX/TUK.2.1./2025 yang ditandatangani pada 17 September 2025.
Dalam struktur tim tersebut, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak dipercaya sebagai Wakil Ketua bersama Brigjen Susilo Teguh Raharjo. Sementara itu, posisi Ketua dipegang oleh Kalemdiklat Polri, Komjen Chryshnanda Dwilaksana.
Kapolri sendiri bertindak sebagai pelindung tim, sedangkan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menjadi penasihat. Kehadiran tim ini diharapkan mampu mempercepat akselerasi transformasi Polri sesuai harapan masyarakat.
Baca juga: Titik Terang Komite Reformasi Polri Bentukan Prabowo, Ada Mahfud MD hingga Eks Kapolri
Pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari kebutuhan Polri untuk melakukan perubahan kelembagaan secara sistematis.
Polri menegaskan, tim ini berperan menyusun kebijakan strategis dan program prioritas reformasi, berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan eksternal, serta mengawal implementasi reformasi di seluruh satuan kerja dan wilayah. Semua langkah ini diarahkan agar sejalan dengan visi Grand Strategy Polri 2025–2045.
Kapolri menyampaikan bahwa pembentukan tim ini adalah bagian dari komitmen untuk menjawab tuntutan publik terhadap peningkatan kinerja Polri.
"Transformasi harus dilakukan secara menyeluruh dan terukur agar institusi Polri semakin dipercaya masyarakat," demikian pesan yang disampaikan Kapolri.
Baca juga: Alasan Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Lebih Cepat dari Komite Prabowo
Irjen Pol Herry Rudolf Nahak merupakan perwira tinggi kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 13 Agustus 1968.
Ia adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 dengan predikat Adhi Makayasa. Saat ini, ia menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri sejak September 2024.
Karier Herry cukup panjang dan beragam. Ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis seperti Kapolda Kalimantan Timur (2020–2021), Kasespim Lemdiklat Polri (2021), serta Sahlisosek Polri (2022). Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri (2018) dan Kapolda Papua Barat (2019).
Baca juga: Dua Jalur Reformasi Polri: Jalan Serius atau Sekadar Gimik?
Herry juga memiliki pengalaman internasional ketika ditugaskan sebagai anggota Satgas Konga XIV/12 Bosnia-Herzegovina pada 1998–1999.
Di dalam negeri, ia sempat menjadi Kepala Operasi Nemangkawi pada periode 2018–2019 yang berfokus pada penanganan gangguan keamanan di Papua.
Sejak awal kariernya, Herry meniti jalan dari level bawah. Pada tahun 1991, ia mengawali tugas sebagai Danton Sabhara Dit Samapta Polda Metro Jaya.
Setelah itu, ia berturut-turut pernah menjadi Kanit Jatanras di Bekasi (1992), Danton Tar Akpol (1993), hingga Kapuskodal Ops Polres Dili, Timor Timur (1997).
Baca juga: Komite Reformasi Polri Bentukan Prabowo Bakal Diisi 9 Orang