KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengguncang wilayah Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025) pukul 12.48 WIB.
Getaran kuat dirasakan hingga sejumlah daerah di Papua, termasuk Jayapura dan Wamena.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, sekitar 42 kilometer tenggara Sarmi, pada koordinat 2,18° LS dan 138,94° BT, dengan kedalaman 16 kilometer.
“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Sarmi Papua, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa kuat di Sarmi dirasakan dengan skala intensitas V MMI, artinya hampir semua penduduk merasakan getaran dan banyak yang terbangun.
Di Jayapura, kekuatan guncangan mencapai III MMI, di mana getaran terasa nyata di dalam rumah dan menyerupai getaran saat truk besar melintas.
Sementara di Wamena, gempa dirasakan lebih ringan dengan skala II MMI, di mana sebagian warga merasakan getaran lembut dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 13.12 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock).
Ilustrasi tsunami Tohoku. Gempa bumi 8,8 magnitudo di Rusia menjadi terkuat sedunia setelah bencana Tohoku pada 2011, yang memiliki kekuatan 9,0 magnitudo dan menyebabkan gelombang hampir 40 m.“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa bangunan tempat tinggal Anda apakah cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan akibat getaran,” kata Daryono.
Informasi resmi terkait gempa bumi dan tsunami dapat diakses melalui kanal resmi BMKG seperti media sosial @infoBMKG, situs web bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, serta kanal InaTEWS BMKG di Telegram.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang