Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Sarmi Papua, Getaran Terasa hingga Jayapura dan Wamena

Kompas.com - 16/10/2025, 13:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengguncang wilayah Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025) pukul 12.48 WIB.

Getaran kuat dirasakan hingga sejumlah daerah di Papua, termasuk Jayapura dan Wamena.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, sekitar 42 kilometer tenggara Sarmi, pada koordinat 2,18° LS dan 138,94° BT, dengan kedalaman 16 kilometer.

“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Sarmi Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Guncangan dirasa nyata di sejumlah wilayah

Gempa kuat di Sarmi dirasakan dengan skala intensitas V MMI, artinya hampir semua penduduk merasakan getaran dan banyak yang terbangun.

Di Jayapura, kekuatan guncangan mencapai III MMI, di mana getaran terasa nyata di dalam rumah dan menyerupai getaran saat truk besar melintas.

Sementara di Wamena, gempa dirasakan lebih ringan dengan skala II MMI, di mana sebagian warga merasakan getaran lembut dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga pukul 13.12 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock).

Tidak berpotensi tsunami

Ilustrasi tsunami Tohoku. Gempa bumi 8,8 magnitudo di Rusia menjadi terkuat sedunia setelah bencana Tohoku pada 2011, yang memiliki kekuatan 9,0 magnitudo dan menyebabkan gelombang hampir 40 m. Ilustrasi tsunami Tohoku. Gempa bumi 8,8 magnitudo di Rusia menjadi terkuat sedunia setelah bencana Tohoku pada 2011, yang memiliki kekuatan 9,0 magnitudo dan menyebabkan gelombang hampir 40 m.
BMKG menegaskan bahwa gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami, meski pusat gempa berada di darat dengan kekuatan cukup besar.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.

Imbauan BMKG 

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa bangunan tempat tinggal Anda apakah cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan akibat getaran,” kata Daryono.

Informasi resmi terkait gempa bumi dan tsunami dapat diakses melalui kanal resmi BMKG seperti media sosial @infoBMKG, situs web bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, serta kanal InaTEWS BMKG di Telegram.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau