Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bahlil Lahadalia Memaafkan Pembuat Meme yang Menyerangnya?

Kompas.com - 24/10/2025, 22:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com -  Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ia memaafkan pembuat dan penyebar konten meme berisi hinaan yang ditujukan kepadanya. 

Bahlil menilai kritik terhadap kebijakan yang diambilnya adalah hal biasa, namun mengingat meme tersebut mengarah ke ranah pribadi dan mengandung unsur rasisme, ia tetap menganggapnya sebagai hal yang kurang pantas.

"Saya pikir kalau ada yang meme-meme apa, sudahlah saya maafkan, lah. Enggak apa-apa kok. Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasial, itu menurut saya nggak bagus, lah," ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Bahlil Perintahkan Kader Golkar Stop Laporkan Akun Medsos Pembuat Meme Dirinya ke Polisi

Bahlil Mengaku Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil

Bahlil menyatakan bahwa hinaan terhadap dirinya bukanlah hal baru. Ia mengungkapkan bahwa sejak kecil, ia sudah terbiasa dihina karena berasal dari keluarga sederhana.

"Kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung," ucapnya, menambahkan bahwa ibu dan ayahnya bekerja sebagai buruh cuci dan buruh bangunan. 

“Hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu enggak apa-apa, lah,” kata Bahlil.

Baca juga: Golkar soal Pelaporan Meme Bahlil: Agar Medsos Tidak Melampaui Batas

Komitmen untuk Tetap Bekerja dan Maju

Bahlil menegaskan bahwa meskipun ada gangguan dari berbagai pihak, terutama yang dirugikan oleh kebijakan pemerintah, ia akan tetap bekerja demi kedaulatan energi di Indonesia.

 "Saya sering mengatakan, dengan segala hormat, jangankan sejengkal, jangankan selangkah, sejengkal pun saya nggak akan pernah mundur," tegas Bahlil, sambil menekankan pencapaian positif yang telah diraih, seperti lifting minyak dan gas bumi yang kini melampaui target APBN. 

"Hilirisasi juga berjalan dengan baik, dan pemasangan listrik desa yang makin banyak,” tambahnya.

Baca juga: Golkar Sebut Laporan soal Meme Bukan Sekadar untuk Bela Bahlil

Bahlil Minta Berhenti Melaporkan Pembuat Meme

Tidak hanya memaafkan, Bahlil juga meminta para kader Partai Golkar untuk berhenti melaporkan akun media sosial yang membuat meme tentang dirinya. 

Ia bahkan telah memanggil Sekretaris Jenderal Golkar, Sarmuji, untuk memberi arahan kepada kader-kadernya agar mencabut tuntutan yang telah diajukan.

"Saya nanti kasih tahu sama Sekjen. Sekjen kemarin sudah, tadi pagi saya panggil ya. Sekjen coba panggil itu adik-adik kita. Ya pastilah mereka juga kan manusia ya," ujarnya.

Baca juga: Golkar Akan Panggil Pelapor Meme Bahlil, Dalami Motif dan Evaluasi

Etika dalam Demokrasi

Bahlil juga memberikan saran kepada pembuat dan penyebar meme agar memahami standar etika dalam berpendapat di negara demokrasi. 

"Kalau sudah ke hal yang nggak mendidik, mbok saran saya, demokrasi sih demokrasi. Tapi kita harus juga tahu standar etika demokrasi kita," ujar Bahlil. 

Ia menegaskan bahwa hinaan yang menyangkut penampilan atau ras seseorang tidak dibenarkan, mengingat Indonesia yang kaya akan keragaman ras dan budaya.

Baca juga: Bahlil Ngaku Tak Tahu Kader Golkar Laporkan Akun Medsos Pembuat Meme Dirinya

Laporan Terkait Meme ke Polisi

Sebelumnya, sejumlah kader DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) melaporkan sekitar 30 akun media sosial yang membuat dan menyebarkan meme menyerang pribadi Bahlil Lahadalia ke Bareskrim Polri pada Senin (20/10/2025). 

Sayap Golkar lainnya, AMPG, juga turut melaporkan akun-akun tersebut ke Polda Metro Jaya.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bahlil Maafkan Penyebar Meme Dirinya: Saya Sudah Biasa Dihina sejak Kecil dan Pesan Bahlil ke Pembuat Meme Dirinya: Demokrasi Sih Demokrasi, tetapi Harus Tahu Standar Etika...

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau