Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Bersama SBY Ikut Pecat Prabowo, Kini Djamari Chaniago Dilantik Jadi Menko Polkam

Kompas.com - 17/09/2025, 15:15 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Drama isu reshuffle kabinet kembali mencuat setelah kehadiran sejumlah tokoh di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Salah satu yang mencuri perhatian publik adalah kedatangan Purnawirawan TNI, Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago.

Dari pantauan media, Djamari tidak masuk melalui pintu utama Sekretariat Presiden yang dipenuhi wartawan, melainkan lewat jalur lain.

Selain Djamari, tokoh lain yang terpantau hadir di antaranya mantan Wakapolri Komjen (Purn) Ahmad Dofiri, Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan LKPP Sarah Sadiqa, Politikus PKB Farida Farischa, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Pejabat Negara Merapat ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Ada ET hingga Djamari Chaniago

Apa Agenda Kedatangan Para Tokoh ke Istana?

Wakil Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Paulus mengaku dirinya diundang untuk menghadiri pelantikan. Namun, ia menegaskan tidak mengetahui siapa yang akan dilantik.

“Enggak tahu, saya hanya diundang untuk menghadiri pelantikan, siapa yang dilantik saya belum tahu,” ucap Lodewijk kepada wartawan.

Isu reshuffle sendiri semakin menguat setelah informasi yang beredar menyebutkan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik pejabat baru pada hari itu.

Baca juga: Diisukan Jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago Datang ke Istana

Benarkah Djamari Masuk Bursa Menko Polkam?

Nama Djamari Chaniago kian santer disebut masuk bursa Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Meski demikian, sejumlah pihak enggan memberikan konfirmasi resmi. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aris Marsudiyanto, menegaskan bahwa urusan reshuffle sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden.

“Waduh... saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo),” kata Aris di Kompleks Istana, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Siapa Djamari Chaniago? Nama yang Diisukan Jadi Menko Polkam

Siapa Sosok Djamari Chaniago?

Dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949, Djamari Chaniago merupakan lulusan Akademi Militer (Akabri) tahun 1971. Karier militernya terbilang panjang dan sarat jabatan strategis.

Ia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 23 Mei 1998 hingga 24 November 1999, kemudian sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat mulai 9 November 1999 hingga 1 Maret 2000.

Selanjutnya, Djamari menduduki jabatan Kepala Staf Umum TNI pada 8 Maret 2000 hingga 16 Maret 2004. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal TNI. Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Baca juga: Djamari Chaniago Diisukan Jadi Menko Polkam, Kepala Bappisus: Biar yang Umumkan Prabowo

Djamari bukanlah sosok asing dalam dinamika militer Indonesia. Ia termasuk dalam DKP yang memutuskan Prabowo Subianto melakukan pelanggaran terkait operasi penculikan sejumlah aktivis 1997-1998. Hasil keputusan DKP pada tahun 1998 itu memecat Prabowo dari ABRI.

Selain Djamari, anggota DKP pada masa itu terdiri dari Subagyo Hadisiswoyo dan Fachrul Razi sebagai ketua dan wakil ketua, serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, dan Arie J Kumaat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Djamari Chaniago? Nama yang Diisukan Jadi Menko Polkam".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau