Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 122 Korban Keracunan Program MBG di Agam, Diduga akibat Nasi Goreng

Kompas.com - 03/10/2025, 18:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 122 warga menjadi korban keracunan massal usai menyantap menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (1/10/2025).

Kasus keracunan massal ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ratusan korban, mayoritas pelajar, menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.

Berdasarkan data dari akun resmi @diskominfo.agam, korban keracunan ditangani di tiga layanan kesehatan, yakni Puskesmas Manggopoh, RSIA Rizki Bunda, dan RSUD Lubuk Basung.

Baca juga: BBPOM Periksa Sampel Nasi Goreng MBG Penyebab Keracunan di Agam

Rincian Korban Keracunan di Agam

  • Puskesmas Manggopoh: merawat 70 pasien, terdiri dari 66 anak dan 4 dewasa. Dari jumlah tersebut, 4 pasien dirujuk ke RSUD Lubuk Basung dan 3 lainnya ke Puskesmas Lubuk Basung.
  • RSIA Rizki Bunda: merawat 7 pasien anak, dengan rincian 3 masih dirawat, 1 sudah dipulangkan, dan 2 menjalani rawat jalan.
  • RSUD Lubuk Basung: menangani 45 pasien, terdiri dari 40 anak dan 5 dewasa.

Total keseluruhan korban mencapai 122 orang, dengan mayoritas korban merupakan anak-anak penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Nasi Goreng Diduga Jadi Penyebab

Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak (YPKA) di Nagari Kampung Tengah, Lubuk Basung, Aulia Korimah, menyebut dugaan sementara penyebab keracunan berasal dari menu nasi goreng dengan telur dadar, tahu goreng, serta lalapan berupa selada dan tomat.

“Untuk memastikan itu, tentu kami harus menunggu hasil pemeriksaan labor dulu,” ujar Aulia, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, sampel makanan sudah dikirim ke BPOM Padang untuk diuji. Ia menegaskan pihaknya tetap bertanggung jawab terhadap korban hingga pulih.

Namun, Aulia membantah anggapan bahwa menu nasi goreng tersebut berasal dari pihak luar.

“Menu itu diracik langsung oleh dapur SPPG, bukan menu jadi dari tempat lain,” katanya.

Baca juga: Korban Keracunan Nasi Goreng MBG Terus Bertambah, Pemkab Agam Tetapkan Status KLB

Kesaksian Korban: Awalnya Tidak Ada Masalah

Salah satu korban, Weri Oktavia, guru TK Aisyah Kampung Tangah, mengaku sempat mencicipi menu nasi goreng sebelum dibagikan kepada murid-muridnya.

“Kalau secara rasa, bentuk, dan bau tidak ada masalah. Saat saya cicipi, semuanya tidak menandakan makanan kedaluwarsa,” kata Weri di RSUD Lubuk Basung, Kamis.

Merasa aman, ia lalu membagikan makanan itu kepada sekitar 15 murid. Namun, malam harinya Weri mengalami pusing dan mual berkepanjangan.

“Saya kira karena kelelahan. Tapi ternyata gejalanya sama seperti keracunan,” ujarnya.

Kesaksian juga datang dari Hanifa, siswi SMP penerima manfaat MBG. Ia menyebut telur dadar yang disajikan terlihat menghitam, meski bukan gosong.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau