Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Kondisi Negara Bermasalah, Ini Saran Psikolog

Kompas.com - 02/09/2025, 18:15 WIB
Fatimah Az Zahra,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita seputar kericuhan demonstrasi, korban, tindakan aparat, kebijakan, dan pernyataan pemerintah terus bermunculan di media sosial silih berganti.

Berita terkini selalu disertai komentar, pendapat, pesan, maupun protes dari berbagai pihak, baik ditujukan kepada pemerintah, aparat, maupun antarwarga.

Banyaknya informasi yang beredar, ditambah tidak semuanya bernuansa positif, dapat menimbulkan rasa khawatir atau tidak nyaman.

Jika hal ini berlangsung terus-menerus, seseorang bisa mengalami kecemasan hingga kelelahan mental.

Lantas, bagaimana cara meredakan kelelahan mental di kondisi negara yang sedang tak baik-baik saja seperti sekarang ini?

Baca juga: Ciri Seseorang Meminta Maaf secara Tulus atau Tidak Menurut Psikolog

Jaga kesehatan mental dengan pengelolaan terhadap diri

Psikolog dari Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal, mengatakan bahwa situasi negara yang tidak kondusif memang dapat menimbulkan perasaan cemas, khawatir, dan takut.

“Mendengar berita demo, kerusuhan, dan penjarahan yang bertebaran dapat menimbulkan perasaan khawatir, cemas, atau bahkan takut," jelas Danti ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/9/2025). 

Situasi tersebut bisa sangat mengganggu, tidak hanya bagi mereka yang berada di lokasi, namun juga bagi yang hanya melihat dari jauh melalui media.

Danti menegaskan bahwa penting untuk menjaga prioritas utama, yakni menjaga kesehatan mental dan fisik.

Terdapat dua cara untuk menjaga kesehatan mental, yakni dengan pengelolaan terhadap diri sendiri, serta pengelolaan terhadap orang lain, berikut penjelasannya. 

Baca juga: 11 Tuntutan BEM SI yang Berencana Gelar Demo 2 September 2025

1. Batasi konsumsi berita

Terus-menerus terpapar berita yang negatif dapat memicu kecemasan dan stres yang berlebihan. Maka dari itu, Danti menyarankan agar setiap orang menetapkan waktu khusus untuk membaca berita.

"Coba tetapkan waktu khusus untuk membaca berita, misalnya hanya 15-30 menit di pagi atau sore hari," ungkap Danti.

Mematikan notifikasi dari aplikasi berita serta media sosial yang cenderung memunculkan konten provokatif atau menakutkan juga dapat membantu meredakan kecemasan.

 Baca juga: Aksi Warganet Malaysia dan Thailand Pesankan Makanan via Online untuk Warga Indonesia di Tengah Demo

2. Pilih sumber informasi yang kredibel

Saat melihat berita, Danti mengingatkan agar seseorang harus memastikan kebenaran dari berita tersebut, serta memverifikasi kebenaran dari sumber-sumber yang terpercaya dan netral. 

Ia juga mengingatkan untuk menghindari berita hoaks atau rumor.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau