Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Bahasa Ungkap Asal-usul Kata Galgah yang Resmi Masuk KBBI, Berawal dari Medsos

Kompas.com - 01/11/2025, 18:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata "galgah" kini resmi tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai lawan kata haus, yang berarti kondisi sudah tidak haus atau hilang dahaga.

Dalam KBBI VI Daring, kata galgah diartikan sebagai “(sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga; palum”.

Galgah masuk ke dalam KBBI beberapa bulan setelah kata palum yang lebih dulu diresmikan sebagai antonim dari haus.

Dengan diresmikannya galgah dan palum, kini lawan kata haus memiliki dua bentuk kata resmi yang sama-sama digunakan untuk menyatakan kondisi lega atau segar setelah minum.

Lantas, bagaimana asal-usul kata galgah hingga tercatat di KBBI?

Baca juga: Resmi, Kata Galgah Masuk KBBI sebagai Lawan Kata Haus, Siapa Penemunya?


Asal-usul kata galgah

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin mangatakan, kata galgah merupakan usulan dari editor eksternal KBBI.

Latar belakang pengusulan ini bermula dari unggahan di grup Klinik Bahasa yang membahas kata palum, kata yang berarti sudah puas minum atau hilang rasa haus.

Kata palum tersebut kemudian dijadikan konten di media sosial (medsos) Badan Bahasa.

"Dari konten media sosial itulah muncul banyak komentar yang menyatakan bahwa sudah ada kata untuk konsep serupa, yaitu galgah yang diciptakan oleh seorang pemengaruh," kata Hafidz kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Ia menambahkan, galgah tergolong onomatope, yaitu kata tiruan bunyi, yang tidak memiliki etimologi karena merupakan hasil kreativitas penggunanya.

Hafidz mengungkapkan, meski baru populer di kalangan warganet sejak Juni 2025, tapi tingkat penggunaan kata galgah terpantau cukup tinggi.

"Karena frekeuensi penggunaannya cukup tinggi, sehingga masuk sebagai usulan kata baru ke meja redaksi KBBI dan divalidasi untuk pemutakhiran periode Oktober 2025 ini," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut salah satu kebijakan redaksional KBBI adalah merangkum semua fakta kebahasaan yang digunakan masyarakat, baik kata baku maupun tidak baku, formal maupun informal.

Dalam hal ini, kata Hafidz, galgah termasuk dalam ragam informal atau cakapan.

Baca juga: Benarkah “Galgah” Masuk KBBI sebagai Lawan Kata “Haus”? Ini Penjelasan Badan Bahasa

Palum jadi kata baku untuk antonim haus

Meski galgah telah resmi tercatat di KBBI, Hafidz menegaskan, Badan Bahasa tetap menetapkan kata palum sebagai istilah baku untuk lawan kata haus.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau