Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Banjir Deras Turuni Lereng Himalaya, Belasan Hotel Hanyut

Kompas.com - 09/08/2025, 06:15 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

DHARALI, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang Desa Dharali di Distrik Uttarkashi, Negara Bagian Uttarakhand, India utara, pada Selasa (5/8/2025) siang.

Peristiwa ini menewaskan sedikitnya empat orang, sedangkan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.

Banjir terjadi sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Arus deras membawa lumpur dan puing-puing, menghancurkan permukiman warga, hotel, restoran, serta bangunan usaha di kawasan wisata pegunungan tersebut.

Baca juga: Banjir Bandang di India, 100 Orang Hilang, Lumpur Setinggi 15 Meter

"Setidaknya empat orang tewas. Oleh karena banyaknya wisma, restoran, dan hotel di daerah ini, kami segera meminta bantuan tentara untuk operasi penyelamatan," kata Hakim Distrik Uttarkashi, Prashant Arya, seperti dilansir Associated Press.

Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan derasnya aliran air yang menghantam bangunan di lereng pegunungan Himalaya, menyeret apa pun yang dilaluinya.

Evakuasi dan upaya pencarian korban

Juru bicara pertahanan di Uttarakhand, Letnan Kolonel Manish Shrivastava, mengatakan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi setidaknya 20 orang dari lokasi bencana. Hingga kini, proses pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan.

Menurut laporan pihak berwenang, sejumlah rumah dan fasilitas umum turut hanyut terbawa arus. Beberapa di antaranya merupakan penginapan dan tempat usaha yang ramai dikunjungi wisatawan.

“Ada sungai di sana, dan karena hujan deras, airnya sangat kencang,” ujar Arya.

Ia memperkirakan lebih dari sepuluh hotel rusak berat atau hanyut akibat banjir bandang yang dipicu oleh hujan ekstrem.

Departemen Meteorologi India mencatat curah hujan di wilayah itu mencapai lebih dari 100 milimeter per jam.

Sebagian bangunan tempat tinggal terendam lumpur setelah hujan deras menyebabkan tanah longsor besar di Negara Bagian Uttarakhand, India. 5 Agustus 2025.MILITER INDIA via AFP Sebagian bangunan tempat tinggal terendam lumpur setelah hujan deras menyebabkan tanah longsor besar di Negara Bagian Uttarakhand, India. 5 Agustus 2025.
Dalam rentang 24 jam hingga Selasa pagi, beberapa kawasan Uttarakhand bahkan diguyur curah hujan hingga 300 milimeter.

Kondisi geografis pegunungan Himalaya yang memiliki lembah-lembah curam, membuat wilayah tersebut rentan terhadap banjir bandang ketika terjadi hujan dalam intensitas tinggi.

Lembaga meteorologi India telah mengeluarkan peringatan tertinggi terkait potensi hujan sangat deras di wilayah tersebut.

Baca juga: Longsor Terjang India, Kota Terkubur Lumpur, 4 Tewas

Kemungkinan penyebab lain dari banjir Himalaya

Meski banjir diduga dipicu oleh hujan lebat, otoritas setempat masih menyelidiki kemungkinan penyebab lain.

Mengutip laporan CNN, bencana ini juga bisa dipicu oleh luapan danau glasial, jebolnya bendungan, atau pelepasan air secara tiba-tiba dari hulu sungai.

Fenomena luapan danau glasial biasanya terjadi saat bendungan alami yang terbentuk dari es mencair dan roboh. Akibatnya, volume air besar meluncur ke bawah menuju desa-desa di lereng gunung.

India mendapatkan sebagian besar curah hujan tahunannya selama periode Monsun Barat Daya, yang berlangsung dari Juni hingga September.

Hujan musiman ini penting untuk sektor pertanian. Namun, jika infrastruktur tidak memadai, hujan dengan intensitas tinggi kerap menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah pegunungan.

Baca juga: Duel Terbesar Langit: Cara Pakistan Jatuhkan Rafale India Pakai J-10 China

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau