Dalam video yang diunggah akun Instagram jurnalperistiwa_official menunjukkan, sekelompok pria memaksa pekerja bangunan menghentikan pengerjaan pagar SDN 01 Setialaksana.
Pria berkaos hitam yang mengaku sebagai anggota Karang Taruna setempat terlihat cekcok dengan salah satu kontraktor.
Pria tersebut mempertanyakan tidak dilibatkannya warga setempat dalam pembangunan pagar tersebut.
"Kerjaan lu kayak gitu, proyek APBN maupun APBD, minimal ada pemberdayaan," kata pria berkaos hitam, dikutip Kompas.com dari akun Instagram jurnalperistiwa_official, Jumat (18/4/2025).
Baca juga: Ketika Proyek Pagar Sekolah di Bekasi Terhenti Setelah Kemunculan Pemilik Wilayah...
Sang kontraktor yang mengenakan kemeja itu pun menyatakan bahwa pihaknya sejak awal sudah melibatkan warga setempat.
Mendengar jawaban tersebut, pria berkaos hitam tetap mencecar sang kontraktor.
"Apa yang lu perdayakan di sini, keamanan aja kagak, di sini naruh material," kata pria berkaos hitam naik pitam.
Karena tak kunjung berkompromi, pria berkaos hitam pun memaksa agar proyek pembangunan pagar dihentikan. Sang kontraktor pun terlihat pasrah.
"Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga disetop, dasarnya apa? kejelasannya apa?," jelas sang kontraktor.
Pria berkaos hitam pun menyatakan bahwa alasan dirinya memaksa proyek dihentikan lantaran tidak dilibatkannya warga setempat.
"Itulah alasan gue yang pertama papan kegiatan lu kagak dipasang dari awal," tegas dia.
Dalam video lain, pria berkaos hitam mengaku sebagai "pemilik wilayah".
"Saya yang punya wilayah," kata pria berkaos hitam.
Baca juga: Usai Putra Daerah, Kini Muncul Pemilik Wilayah Paksa Setop Pengerjaan Pagar SD di Bekasi
Terpisah, Kepala Polsek Cabangbungin AKP Basuni membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/4/2025) siang.
Kedua pria yang terlibat cekcok dalam video tersebut masing-masing berinisial W yang merupakan pria berkaos hitam. Sedangkan sang kontraktor berinisial R.
Basuni mengatakan bahwa anak buahnya telah mendatangi lokasi. Berdasarkan keterangan pekerja, mereka tengah membangun pagar SD sepanjang 70 meter.
Pengerjaan pagar ini telah mengantongi izin dari kantor desa setempat.
"Saya yang punya wilayah," ungkap Basuni saat dihubungi Kompas.com.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini