Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Pusat Barang Elektronik, Roxy Square Kini Sepi Bak Kota Mati

Kompas.com - 04/07/2025, 13:35 WIB
Faesal Mubarok,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mal legendaris Roxy Square yang dulu dikenal sebagai pusat penjualan barang elektronik, telepon seluler, suku cadang, dan aksesori kini tak lagi ramai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (4/7/2025), mal yang terletak di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, itu tampak sepi pengunjung.

Hampir tidak ada aktivitas pengunjung di area konter handphone yang dulunya selalu ramai.

Baca juga: Pemprov Jakarta Minta Maaf Terkait Pembatalan Car Free Night

Segala sudut di lantai satu mal ini hanya terlihat spanduk "Dijual" yang tertempel di dinding-dinding kios.

Beberapa lampu di area tersebut juga tampak redup dan berkedip, menciptakan suasana yang terkesan horor.

Mal legend Roxy Square dulu terkenal sebagai pusat telepon seluler, suku cadang dan sentra aksesoris. Namun, penampakan mal di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat saat ini sangat sepi.KOMPAS.com/FAESAL MUBAROK Mal legend Roxy Square dulu terkenal sebagai pusat telepon seluler, suku cadang dan sentra aksesoris. Namun, penampakan mal di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat saat ini sangat sepi.
Bergeser ke lantai dua, eskalator yang disediakan pun tidak berfungsi. Di lantai ini, ada beberapa penjual aksesoris handphone, jasa service elektronik, dan lainnya, tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Satu-satunya tempat yang tampak masih aktif adalah pusat kebugaran atau gym. Sesekali terlihat beberapa orang yang sedang berolahraga di sana.

Salah satu penjaga kios aksesoris dan jual beli ponsel, Candra (bukan nama sebenarnya), mengaku bahwa pedagang eceran yang biasa memenuhi Roxy Square telah pindah ke ITC Roxy Mas.

Meski begitu, ia menilai, sepinya mal ini juga disebabkan oleh perubahan kebiasaan belanja masyarakat yang kini lebih memilih metode daring.

Baca juga: Bawa Karung Isi Ganja, 2 Pria di Jaktim Ditangkap Polisi

"Saya sih enggak buka toko online, tapi memang semenjak pascapandemi Covid-19, mal jadi makin sepi, minat orang-orang sudah beralih belanja praktis yang simpel-simpel," ungkapnya saat ditemui, Jumat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Megapolitan
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
KontraS: Lima Orang Masih Hilang Usai Aksi 25–31 Agustus 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau