Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Riska Amelia, Pengemudi Ojol yang Hasilkan Uang Rp 10 Juta per Bulan

Kompas.com - 04/09/2025, 12:24 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hidup seorang diri sejak kedua orangtuanya meninggal tidak membuat Riska Amelia (29) menyerah pada keadaan.

Sejak 2016, perempuan ini memilih menjadi pengemudi ojek online (ojol) demi bertahan hidup dan kini berhasil meraih penghasilan yang layak.

Perjalanan Riska sebagai ojol tidak selalu mudah. Keputusannya sempat diragukan bahkan diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Solidaritas Lintas Negara Mengalir untuk Ojol Jakarta, Pesanan Datang dari Negara Tetangga

"Ada juga teman yang merendahkan bilang 'lo ngapain ngegrab doang?'," ujar Riska saat ditemui Kompas.com di kawasan Monumen Nasional (Monas), Selasa (2/9/2025).

Meski begitu, cibiran itu tak menyurutkan langkahnya. Riska justru menekuni pekerjaa sebagai ojol dengan penuh kesungguhan. Setiap hari, ia bekerja sejak subuh hingga malam.

"Dalam sehari bisa dapat puluhan orderan, kadang sebelum jam 21.00 WIB saya sudah pegang sekitar Rp 500.000," katanya.

Dalam sehari, Riska bisa menyelesaikan 40–50 orderan dengan pendapatan sekitar Rp 400.000–Rp 600.000. Jika dikalkulasi, penghasilannya bisa mencapai lebih dari Rp 10 juta per bulan.

"Kalau pendapatan dari ojol bisa Rp 10 juta lebih per bulan," tuturnya.

Meski produktif, Riska tetap menjaga kesehatannya. Jika tubuh terasa lelah, ia memilih menarik setengah hari saja.

Baca juga: Ojol Jakarta Terus Dapat Pesanan Makanan dari Negara Tetangga: Ada yang Sampai 20 Boks

"Tergantung fisik badan, kalau saya merasa badan enggak enak, ya sudah saya setengah hari. Mana ada perusahaan yang bayar Rp 200.000 setengah hari," ucapnya.

Hasil kerja keras itu membuat Riska mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia bahkan bisa membeli ponsel impian seharga belasan juta rupiah hingga berganti sepeda motor sesuai keinginan.

Kini, Riska merasa bersyukur. Meski kerap dipandang sebelah mata, pekerjaan sebagai ojol justru memberinya kemandirian dan penghasilan yang mencukupi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Megapolitan
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Megapolitan
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Megapolitan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau