JAKARTA, KOMPAS.com – Akses menuju rumah anggota DPR RI Nonaktif Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, kini dijaga ketat oleh warga usai peristiwa penjarahan pada Sabtu (30/8/2025).
Pantauan Kompas.com, seluruh akses dari depan maupun belakang gang rumah Sahroni ditutup dengan portal.
Setiap portal dijaga oleh tiga hingga lima orang, sebagian warga biasa, sebagian lainnya mengenakan pakaian serba hitam.
Baca juga: Kantor Ahmad Sahroni Tutup dan Dijaga Ketat Warga Usai Rumah Dijarah
Mereka mengawasi ketat setiap orang yang hendak keluar-masuk kawasan tersebut.
Hanya warga yang tinggal di sekitar gang yang diperbolehkan melintas.
Tak hanya itu, sebuah spanduk bertuliskan “Dilarang masuk, kecuali warga RT 06, RT 08. Kami tidak ingin kenyamanan kami terganggu” terbentang di depan gang rumah Sahroni.
Portal dan penjagaan bukan hanya ada di sekitar rumah Sahroni, tetapi juga di gang-gang lain di sekitarnya. Hal ini dilakukan warga agar kasus penjarahan serupa tidak kembali terjadi.
Menurut Mahmud (39), salah satu warga yang berjaga di portal, pengawasan ketat dilakukan sejak tiga hari lalu, tepat setelah rumah Sahroni dijarah massa.
“Kalau masalah itu, kita menunggu info selanjutnya dari kelurahan, dari RT. Sampai kapan kita belum tahu,” ujar Mahmud kepada Kompas.com.
Baca juga: Ahmad Sahroni Laporkan Kasus Penjarahan Rumahnya ke Polisi
Ia menambahkan, penjagaan ini merupakan arahan dari lurah, RT, dan RW setempat.
Sebelumnya, rumah Ahmad Sahroni dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.
Peristiwa itu dipicu kemarahan warga atas pernyataannya terkait desakan pembubaran DPR setelah mencuat isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.
Kala itu, Sahroni menyebut orang yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”.
Pernyataan tersebut menuai kecaman luas dan berujung pada amarah massa yang menggeruduk serta menjarah rumahnya.
Akibatnya, hampir semua barang berharga milik Sahroni, mulai dari tas mewah, jam tangan, hingga uang tunai, raib dibawa massa.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini