Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis Kustodian BSI Tembus Rp 125 Triliun, Naik 34 Persen Didukung Lonjakan Investor Syariah

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada bisnis kustodian syariah. Hingga September 2025, nilai Aset Under Custody (AUC) yang dikelola BSI mencapai Rp125 triliun, melonjak 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut sejalan dengan tumbuhnya jumlah investor syariah di pasar modal nasional.

“Pertumbuhan aset kustodian menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan investor terhadap lembaga keuangan syariah. Kami terus mengembangkan inovasi layanan untuk memperkuat ekosistem halal di pasar modal,” ujar Anggoro di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor syariah sepanjang 2024 naik 21 persen dari tahun sebelumnya. Lebih jauh menurut Anggoro, layanan kustodian syariah BSI kini mencakup safekeeping, fund services, wali amanat, keagenan, serta ritelisasi produk sukuk dan reksa dana.

Peningkatan AUC BSI didorong kontribusi dari berbagai segmen nasabah, antara lain manajer investasi, asuransi, dana pensiun, lembaga negara, serta penyelenggara securities crowd funding.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, BSI juga memperluas kolaborasi industri melalui kerja sama dengan PT Asuransi Simas Jiwa Syariah dalam penatausahaan surat berharga syariah.

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan memperkuat posisi BSI sebagai pemain utama di pasar modal syariah dan memperluas akses investasi syariah di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2025/10/14/141310926/bisnis-kustodian-bsi-tembus-rp-125-triliun-naik-34-persen-didukung-lonjakan

Terkini Lainnya

Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke